SEMARANG, KOMPAS.com-Merespon keberadaan 13 kabupaten/kota di Jateng yang berstatus bencana tanggap darurat, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) diarahkan Presiden Jokowi untuk meninjau kondisi ke Jateng.
“Terkait bencana banjir di Jateng, atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo BNPB datang, kemudian sudah ada 13 kabupaten/kota yang menetapkan status tanggap darurat. Sehingga pemerintah pusat masuk ke 13 daerah itu,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Ribuan Rumah di Grobogan Terendam Banjir, Akses Jalan Tertutup Air hingga 1,7 Meter
Di samping menghadiri Rakor bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan para bupati/walikota, kunjungan tersebut sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan dan tinjauan lokasi bencana.
Pada kesempatan itu, pihaknya mengarahkan bupati/walikota menyiapkan 6 hal, yakni posko penanganan bencana, pengungsian, dapur lapangan, fasilitas kesehatan, logistik, dan anggaran.
Untuk anggaran operasional, pihaknya membantu masing-masing kabupaten kota sejumlah Rp 250 juta. Lalu logistik, seperti mi instan, gula, dan kebutuhan pokok lainnya, masing-masing senilai Rp100 juta. Sedangkan untuk pengendalian bencana Pemprov Jateng sebesar Rp 1 miliar.
“Begitu terjadi bencana bupati/wali kota langsung menjadi komandan satgas. Wakilnya Pak dandim dan kapolres, itu udah ketentuan undang-undang. Ini satu komando,” terangnya.
Baca juga: 146 Sekolah di Kota Semarang Terendam Banjir, 7 Sekolah Belajar dari Rumah
Pihaknya mendorong upaya rehabilitasi rekonstruksi pascabencana, supaya di masa mendatang, khususnya awal 2024 resiko bencana lebih kecil.
“Ini juga momentum kejadian banjir ini jangan sampai terulang,” tegasnya.
BNPB akan memenuhi permintaan bantuan dari daerah berupa pengerukan sungai dan penanganan tanggul bocor.
Sementara solusi jangka menengah dan jangka panjang usai masa tanggap darurat nantinya akan dirapatkan secara khusus.
Untuk diketahui, hingga Minggu (1/1/2023) pagi, beberapa wilayah di Jateng masih direndam banjir. Di antaranya di Kota Semarang, Pati, Kendal, Batang, Jepara, Demak, Kudus, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Kota Pekalongan.
Dilaporkan sebanyak 281 jiwa mengungsi di Kabupaten Kendal, 1.900 jiwa di Kota Pekalongan, 1.395 jiwa di Kabupaten Kudus, dan 455 kk di Kabupaten Demak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.