SOLO, KOMPAS.com - Dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk Kota Solo, Jawa Tengah tak bisa langsung dicairkan.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan masih mengurus administrasi agar dana hibah tersebut bisa segera dicairkan.
"Segera (dicairkan). Nanti biar diurus dulu administrasinya," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023).
Menurut Gibran mekanisme pencairan dana hibah tersebut tetap melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dana hibah yang dicairkan ini masuk ke dalam APBD Kota Solo.
"Nanti (pencairannya) dari Kementerian Keuangan terus masuk ke APBD Solo," ungkap ayah Jan Ethes Srinarendra.
Gibran mengaku akan segera menyelesaikan administrasinya terlebih dahulu sebelum dana hibah senilai 15 juta dollar AS atau setara Rp 236 miliar itu dicarikan.
"Kita selesaikan administrasinya dulu ya. Sing penting wis oke kabeh (yang penting sudah oke semua)," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mengenai penggunaan dana hibah itu, suami Selvi Ananda mengaku sudah merinci. Rencananya, dana hibah akan dialokasikan untuk mengatasi berbagai permasalahan di Kota Solo.
Dana hibah ini akan digubakan untuk bantuan sosial (bansos), pembangunan Pasar Tanggulsari beserta pasar daruratnya, penguatan kualitas jalan lingkar, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penataan Baluwarti.
Kemudian melanjutkan pembangunan GOR Indoor Manahan, nutrisi ibu hami (bumil) berisiko stunting, nutrisi bayi di bawah dua tahun (baduta) berisiko stunting, bantuan fasilitas IT Dinas Pendidikan dan penataan Kawasan Ngemplak-Tirtonadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.