Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Tenda Sekolah Darurat Dibangun di Lokasi Gempa Cianjur

Kompas.com - 31/12/2022, 08:18 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Setelah gempa mengguncang dan merusak infrastruktur pendidikan di Cianjur, Jawa Barat, pembangunan sekolah darurat terus dilakukan jelang pembelajaran semester II.

Kepala Bidang Bina Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Arifin menyebutkan, sejauh ini sudah 150 sekolah darurat dibangun di sejumlah lokasi gempa.

Baca juga: Acsena Humanis Respons Bantah Laporkan Bupati Cianjur ke KPK

“Sekolah darurat berupa tenda ini didirikan tak jauh dari lokasi sekolah yang terdampak,” kata Arifin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/12/2022).

Pihaknya menargetkan, sebelum pembelajaran semester genap dimulai, sebanyak 250 sekolah darurat untuk tingkat sekolah dasar sudah dibangun.

"Kegiatan KBM-nya tentu diatur dengan jumlah siswa dan waktu belajar yang disesuaikan dengan kondisi tenda," ujar dia.

Baca juga: Idap Tumor hingga Tak Bisa Melihat, TKI Asal Cianjur Minta Dipulangkan

Arifin masih menunggu hasil kajian Kementerian PUPR mengenai sekolah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.

“Kalau dinyatakan masih layak akan kita fungsikan. Tapi kalau tidak, tentu tidak akan dipaksakan karena ini menyangkut keselamatan jiwa,” sebut Arifin.

“Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara daring,” Arifin menambahkan.

Pihaknya menyampaikan, pendirikan sekolah darurat ini juga melibatkan pihak BNPB, lembaga nonpemerintah, dan donatur swasta.

“Beberapa sekolah darurat yang ada saat ini juga ada di antaranya diinisiasi donatur swasta dan organisasi,” ujar dia.

Baca juga: 5 Tempat Makan Sekitar Kebun Raya Cibodas Cianjur

Arifin menjelaskan, sekolah dasar paling banyak terdampak dari total bangunan sekolah yang rusak sebanyak 701 unit itu.

Tak hanya merusak fisik bangunan, sambung dia, gempa juga merusak fasilitas sekolah, seperti komputer, mebel, perlengkapan perpustakaan, dan aset sekolah lainnya rusak.

“Kalau estimasi kerugian materi dari keseluruhan infrastuktur pendidikan ini diperkirakan mencapai triliunan rupiah,” ujar Arifin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,6 Maluku yang Dirasakan hingga Sorong

Regional
Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Gempa M 6,6 Guncang Maluku Tengah Malam, Warga Berhamburan ke Jalan

Regional
Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Regional
Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Kualitas Emas Gorontalo Terkenal Sejak Zaman VOC

Regional
ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

ASN di Brebes Diduga Hadiri Deklarasi Ganjar di Semarang, Relawan AMIN Mengadu ke Bawaslu

Regional
Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Lansia di Ponorogo Meninggal dengan Luka Bakar Usai Bakar Sampah

Regional
Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Kekeringan, Warga di Pelosok Lebak Cari Air ke Hutan

Regional
Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Sempat Dibayar Rp 200 Ribu, Pelaku Pembunuhan Tidak Rela Korban Miliki Pria Lain

Regional
Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Berawal Anak Bermain Api, Rumah Warga Kebumen Ludes Terbakar

Regional
Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter 'Water Boombing'

Tangani Karhutla di Kalsel, BNPB Berencana Tambah Helikopter "Water Boombing"

Regional
Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Kronologi Ayah di Pekanbaru Bunuh Bayinya, Korban Dibekap dan Jasadnya Ditutupi Selimut

Regional
Puting Beliung Rusak Rumah Warga di Bangka

Puting Beliung Rusak Rumah Warga di Bangka

Regional
Di Balik Video Viral Polantas Gantikan Sopir Ambulans di Tol Pekanbaru-Dumai

Di Balik Video Viral Polantas Gantikan Sopir Ambulans di Tol Pekanbaru-Dumai

Regional
Kesal Diperas, Petani dan Warga di Brebes Arak 3 Orang Ngaku Wartawan ke Balai Desa

Kesal Diperas, Petani dan Warga di Brebes Arak 3 Orang Ngaku Wartawan ke Balai Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com