Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Iwan Boedi Belum Terungkap hingga Penghujung 2022, Ini Penjelasan Kapolda Jateng

Kompas.com - 29/12/2022, 20:21 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Teka-teki kasus pembunuhan saksi kasus korupsi Iwan Boedi Prasetijo di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) belum terungkap hingga penghujung tahun 2022.

Menanggapi hal itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menjelaskan, sampai saat ini penyidik dari Polrestabes Semarang dan Ditreskrimum Polda Jateng sedang melakukan penyidikan.

"Saat ini sedang dilakukan pengembangan penyidikan,"jelasnya di Kantor Polda Jateng, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Pengacara Keluarga Iwan Boedi: Ada 2 Nelayan Hilang di Sekitar Lokasi Terbunuhnya Korban

Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan kerjasama penyelidikan dengan penyidik dari TNI. Dia menyebut, saat ini penanganan sudah komprehensif.

"Masih kami dalami yang mengarah penyidikan," ujarnya.

Ditanya soal kendala, Luthfi mengaku sampai saat ini dalam penyelidikan kasus Iwan Boedi tak ada kendala. Penyidik masih melakukan pengembangan.

"Proses penyelidikan tidak ada yang boleh intervensi," paparnya.

Baca juga: Keluarga Iwan Boedi, Saksi Kasus Korupsi Dibunuh di Semarang, Minta Perlindungan LPSK

Dia menegaskan, penyelidikan kasus yang membuat nyawa Iwan Boedi melayang tak dibatasi oleh waktu.

"Waktu tak bisa ditentukan, kami sedang mengumpulkan alat bukti yang cukup," imbuhnya.

Seperti diketahui, Iwan Boedi merupakan saksi kasus korupsi hibah tanah yang bekerja di Bapenda Kota Semarang.

Beberapa bulan yang lalu, potongan tubuhnya ditemukan di kawasan Pantai Marina Semarang. Sampai saat ini masih ada beberapa tubuh korban yang belum ditemukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gunung Ile Lewotolok Meletus 120 Kali dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Meletus 120 Kali dalam Sehari

Regional
Kepsek SMA di NTT Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos, Berstatus Tahanan Rumah

Kepsek SMA di NTT Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos, Berstatus Tahanan Rumah

Regional
Kakak Megawati Usul Jokowi Jadi Ketum PDI-P, FX Rudy, Setuju, tapi...

Kakak Megawati Usul Jokowi Jadi Ketum PDI-P, FX Rudy, Setuju, tapi...

Regional
Kronologi Kurir Fredy Pratama Ditangkap Saat Ambil 62 Kg Sabu Senilai Rp 850 Juta

Kronologi Kurir Fredy Pratama Ditangkap Saat Ambil 62 Kg Sabu Senilai Rp 850 Juta

Regional
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Jadi Tersangka, Pengamat Transportasi Pertanyakan Status Pemilik Truk

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Jadi Tersangka, Pengamat Transportasi Pertanyakan Status Pemilik Truk

Regional
Sempat Jadi 'Mainan' Buaya Selama 2 Jam, Jasad Seorang Penambang Pasir di Nunukan Ditemukan Utuh

Sempat Jadi "Mainan" Buaya Selama 2 Jam, Jasad Seorang Penambang Pasir di Nunukan Ditemukan Utuh

Regional
Ada Penanganan Longsoran, Jalan di Gunung Geurutee Aceh Ditutup Sementara

Ada Penanganan Longsoran, Jalan di Gunung Geurutee Aceh Ditutup Sementara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Anies Sebut Rumahnya Sering Dipakai Pengajian | Kecelakaan Minibus Vs Bus di Tol Semarang

[POPULER NUSANTARA] Anies Sebut Rumahnya Sering Dipakai Pengajian | Kecelakaan Minibus Vs Bus di Tol Semarang

Regional
Pelestarian Batik Patron, Upaya Mengembalikan Ambarawa sebagai Sentra Batik Klasik

Pelestarian Batik Patron, Upaya Mengembalikan Ambarawa sebagai Sentra Batik Klasik

Regional
Selebgram Palembang Minta Maaf Usai Sebut Buka Lahan Lebih Mudah Dibakar, Mengaku Kesal karena Kabut Asap

Selebgram Palembang Minta Maaf Usai Sebut Buka Lahan Lebih Mudah Dibakar, Mengaku Kesal karena Kabut Asap

Regional
Tegaskan Tak Akan Intervensi, Partai Nasdem Dorong KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Tegaskan Tak Akan Intervensi, Partai Nasdem Dorong KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Regional
Polisi Selidiki Pembobolan Boks Server, Korban Rugi Peralatan Internet Senilai Rp 270 Juta

Polisi Selidiki Pembobolan Boks Server, Korban Rugi Peralatan Internet Senilai Rp 270 Juta

Regional
Minta Restu Ulama Kharismatik di Kudus, Cak Imin Targetkan 10 Juta Suara di Jateng

Minta Restu Ulama Kharismatik di Kudus, Cak Imin Targetkan 10 Juta Suara di Jateng

Regional
2 Fakta Baru Kasus 'Bullying' di Cilacap: Korban Membaik dan Proses Hukum Pelaku Berlanjut

2 Fakta Baru Kasus "Bullying" di Cilacap: Korban Membaik dan Proses Hukum Pelaku Berlanjut

Regional
LRT Bandung Raya Mulai Dibangun pada 2027

LRT Bandung Raya Mulai Dibangun pada 2027

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com