GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 595 warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur, akhirnya dapat pulang ke kampung halaman setelah hampir sembilan hari tertahan di pelabuhan Gresik dan Surabaya karena kapal penumpang tidak beroperasi.
Kapal komersial memutuskan untuk tidak berlayar akibat gelombang tinggi di Laut Jawa.
Mereka bisa berlayar pulang menuju Pulau Bawean setelah diangkut kapal milik TNI Angkatan Laut (AL) KRI dr Soeharso dari Dermaga Madura Markas Komando Armada II (Koarmada II) di Surabaya, Kamis (29/12/2022) sore.
Sebelumnya, para penumpang lebih dulu berkumpul di halaman kantor Pemkab Gresik.
Baca juga: Gelombang Tinggi, Kapal Penumpang Bawean Gresik dan Sebaliknya Tunda Berlayar
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas bantuan yang telah diberikan oleh TNI Angkatan Laut. Karena seperti yang kita tahu, sudah hampir sembilan hari (warga) tidak bisa berlayar," ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, pada saat melepas para penumpang, Kamis.
Tidak hanya warga, KRI dr Soeharso juga mengangkut sembako seberat 60 ton, berupa beras, telur, dan sayuran.
Ada juga 200 kardus makanan instan, genset PLN sebanyak empat unit, peralatan komunikasi 21 unit dan obat-obatan.
"Masyarakat Bawean tidak perlu cemas, karena kita bisa mengirim seluruh bahan kebutuhan di sana. Tentunya, dengan sinergitas bersama Pangkoarmada II," ucap Yani.
Seorang warga yang turut menumpang KRI dr Soeharso, Muhammad Rustan (47), berterima kasih atas upaya yang telah dilakukan Pemkab Gresik, serta bantuan kapal yang difasilitasi TNI AL.
"Alhamdulilah, berarti Pemerintah Kabupaten Gresik itu cepat tanggap. Rencananya kami mau pulang Hari Sabtu (24/12/2022) kemarin, tapi sudah tidak ada kapal (kapal penumpang ditunda)," kata Rustan, warga Desa Daun, Kecamatan Sangkapura.
Setelah mengantar warga ke Pulau Bawean, kapal milik TNI tersebut direncanakan bakal membawa penumpang yang ingin menuju Gresik pada saat perjalanan kembali.
Baca juga: Gelombang Tinggi, Penumpang Tujuan Pulau Bawean Gresik Bakal Diangkut Kapal TNI
TNI AL tak memungut biaya dalam operasi mengangkut warga dan bahan makanan.
Sebelumnya, Yani mewakili Pemkab Gresik sempat mengutarakan kepada Pangkoarmada II untuk dapat membantu, dengan cara menyediakan kapal milik TNI guna menyeberangkan penumpang dan beberapa kebutuhan bahan pokok menuju Pulau Bawean.
Upaya ini dilakukan, setelah kapal penyeberangan penumpang dan KMP tidak berlayar karena terkendala oleh gelombang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.