AMBON, KOMPAS.com- Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Maluku membuat otoritas Pelabuhan Ambon menunda semua keberangkatan kapal perintis dan kapal tradisional yang akan berlayar dari Pelabuhan Ambon menuju Banda, Kabupaten Maluku Tengah.
Diketahui, tinggi gelombang di perairan Laut Banda saat ini bisa mencapai empat meter.
Baca juga: 1 Rumah Warga di Ambon Terbakar, Diduga karena Arus Pendek
Manager Operasi PT. Pelni Ambon Muhamad Assagaff mengatakan, penundaan pelayaran kapal perintis dan semua kapal tradisional yang melewati rute laut Banda dilakukan demi keselamatan.
“Kapal perintis dan semua kapal tradisional yang berlayar melalui jalur laut Banda saat ini ditunda keberangkatannya,” kata Assagaff kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (27/12/2022).
Baca juga: Mahasiswi di Ambon yang Hilang Usai Pamit Mengerjakan Tugas Kelompok Ditemukan
Dia mengatakan, Kapal Perintis Sabuk Nusantara 72 yang sedianya akan berlayar dari Ambon menuju Kepulauan Tanimbar juga ditunda keberangkatannya karena kapal itu melewati perairan Laut Banda.
“Karena kapal ini juga jalurnya lewat Laut Banda dan itu sangat berbahaya sekali untuk pelayaran,” sebutnya.
Sementara untuk Kapal Sabuk Nusantara 107 telah bertolak dari Pelabuhan Ambon menuju Pulau Seram Senin kemarin.
“Kalau yang diizinkan berangkat itu 107 tujuan Pulau Seram, itu dia tidak lewat Laut Banda,” ujarnya.
Ia mengakui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Ambon telah mengeluarkan peringatan dini soal kondisi cuaca di perairan laut Maluku.
Kondisi cuaca di Laut Banda disebut buruk, disertai dengan gelombang tinggi mencapai empat meter.
“Dari BMKG kan sudah keluarkan peringatan dini, kalau Laut Banda itu kondisi cuaca lagi buruk dan gelombang snagat tinggi jadi kalau mau lewat ke sana itu sama saja bunuh diri,” katanya.
Ia menambahkan penundaan pelayaran kapal perintis dan kapal tradisional yang melewati peraiaran laut Banda itu akan dilakukan hingga cuaca benar-benar normal kembali.
“Kalau dari BMKG itu sampai tanggal 1 Januari, tapi kita akan lihat kondisi cuaca kalau sudah membaik penundaan akan dicabut tapi kalau cuaca belum memungkinkan penundaan akan tetap dilakukan,” sebutnya.
Baca juga: BMKG: Gempa M 5,9 di Maluku Tenggara Barat karena Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Banda
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.