Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Sopir Angkot Bogor Bunuh Pegawai Toko Keramik, Korban Sempat Gigit Pelaku Saat Hendak Diperkosa

Kompas.com - 26/12/2022, 20:06 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - VS (28), pegawai toko keramik yang ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, dibunuh secara sadis oleh sopir angkot trayek 08.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, VS tewas dengan luka 17 tusukan pisau di beberapa bagian tubuhnya.

Baca juga: Ternyata Pegawai Toko Keramik yang Ditemukan Penuh Luka Pinggir Jalan Dibunuh Sopir Angkot Bogor

"Pelaku berinisial AS alias IR (49) melakukan penusukan ke tubuh korban sebanyak 17 tusukan," kata Yohannes saat konferensi pers kasus pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (26/12/2022).

Yohannes mengatakan, AS tega menusuk 17 kali karena takut ketahuan usai korban melawan ketika hendak diperkosa.

Kepada penyidik, AS mengaku merangkul korban agar tidak teriak saat melakukan percobaan pemerkosaan tersebut.

Baca juga: Identitas Mayat Perempuan Penuh Luka di Jalan Raya Bogor Terungkap, Dibunuh Sopir Angkot

Namun korban melawan, pelaku kemudian mengambil pisau dari dalam tasnya lalu menusuk sebanyak 17 kali ke bagian perut.

"Pelaku mencoba melakukan pemerkosaan. Tapi melakukan perlawanan diri dengan cara menggigit tangan dan di situlah akhirnya penusukan sebanyak 17 kali terjadi," ungkap Yohannes.

Ia mengungkapkan, pembunuhan sadis itu dilakukan tersangka AS di dalam angkot trayek 08 jurusan Pasar Anyar-Citereup pada Rabu (14/12/2022) malam.

Peristiwa itu bermula saat korban dalam perjalanan pulang seusai bekerja di toko keramik yang ada di Kota Bogor. 

Malam kejadian itu, korban duduk di kursi depan dan di samping pelaku mengemudikan angkot.

Saat itu, pelaku sudah mencoba mewujudkan niat awalnya mengambil ponsel dan perhiasan. Niat kedua, memperkosa korban.

Baca juga: Viral Video Dugaan Pelarangan Ibadah Natal di Cilebut Bogor, Ini Kata Polisi

Yohannes menyebut, korban dieksekusi di dalam angkot saat setengah perjalanan dari lokasi naik menuju tujuan.

Setelah melakukan perbuatan sadis itu,  pelaku membuang jasad korban di pangkalan pasir yang ada di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Dieksekusi di pinggir jalan di dalam angkot, setelah korban meninggal dunia, pelaku mencari tempat pembuangan dan dapatlah TKP penemuan mayat yang pada saat itu kita temukan di pinggir jalan karena di situ tanah kosong," ungkapnya.

"Mayat korban juga ditutupi oleh si pelaku dengan terpal warna putih. Makanya, kita ketahui saat olah TKP, warga menemukan mayat dalam keadaan tertutup kain terpal ini dan ditemukan oleh seorang pemulung saat ingin mengambil sepatu korban, ternyata masih ada kakinya," imbuhnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 26 Desember 2022: Pagi hingga Malam Hujan Ringan

Setelah itu, pelaku melarikan diri dan membawa kabur harta dan barang berharga korban. Sepekan kemudian, AS ditangkap Satreskrim Polres Bogor.

Yohannes belum bisa memastikan apakah ada pembunuhan berencana. Sebab, di dalam tas sudah disiapkan sebilah pisau. Yohannes menyebut, pelaku masih terus diperiksa secara intensif.

"Barang bukti yang turut kita amankan, 1 lembar kain terpal untuk menutup jasad korban, kemudian 1 bilah pisau, 1 unit kendaraan roda empat angkot nopol F-196-NU dan terakhir 2 buah hp serta perhiasan emas berupa gelang, kalung, cicin," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com