POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Video yang memperlihatkan peti mati berisi jenazah yang dibopong sejumlah orang nyaris terseret arus sungai, viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah orang berteriak histeris lantaran melihat peti jenazah tertutup kain kuning hampir hanyut terbawa arus.
Terlihat pula sejumlah pengantar jenazah yang berupaya menyelamatkan diri. Sebagian lagi masih bertahan mempertahankan peti jenazah tersebut agar tak hanyut.
Baca juga: Buaya 3 Meter Teror Pesisir Polewali Mandar, Warga dan Nelayan Tak Berani Beraktivitas
Peristiwa itu terjadi di Dusun Pussui, Desa Luyo, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Jumat (23/12/2022).
Jenazah yang dibawa adalah seorang perempuan yang berasal dari warga Desa Pussui, Kecamatan Luyo.
Rencananya pihak keluarga akan memakamkan jenazah di Tempat Pemakaman Umum di lingkungan Pallis, Kelurahan Batu Pangan, Kecamatan Luyo, Polewali Mandar.
Baca juga: Diterjang Puting Beliung, Jaringan Listrik di Polewali Mandar Terputus dan Puluhan Rumah Rusak
Menurut salah satu pihak keluarga, Fatma, jenazah terpaksa diseberangkan melalui sungai saat air meluap. Penyebabnya, tak ada akses jalan atau jembatan ke dusun tetangga yang merupakan lokasi pemakaman.
"Memang tak ada jalan lain, warga terpaksa nekat menerabas banjir agar jenazah bisa dikebumikan di tempat pemakaman," kata Fatma, Sabtu (24/12/2022).
Peti jenazah tersebut mulanya diseberangkan menggunakan rakit. Sejumlah pengantar jenazah juga nekat menerobos derasnya aliran sungai.
Namun, saat menyeberang, rakit dari batang pisang tersebut sempat oleng hingga peti jenazah nyaris terguling dan jatuh ke sungai.
Belasan pengantar jenazah yang mengawal berjuang sekuat tenaga agar jenazah tidak sampai terbalik dan terseret banjir.
Baca juga: Banjir Menerjang Saat Pertandingan Sepak Bola, Warga Polewali Mandar Berhamburan Selamatkan Diri
Sejumah pelayat dan keluarga korban menangis dan berteriak histeris dari bibir sungai.
Setelah proses panjang, peti jenazah berhasil sampai ke daratan di seberang sungai.
Warga kemudian menandu peti jenazah sejauh satu kilometer untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.