Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Belasan Makam Rusak Akibat Proyek Duplikat Jembatan Kapuas Pontianak, Ahli Waris Tuntut Keadilan

Kompas.com - 23/12/2022, 19:16 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com – Belasan makam diduga rusak akibat proyek pembangunan Jembatan Duplikat Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Satu di antara ahli waris, Resa berharap Pemerintah Kota Pontianak memberikan keadilan dan menjelaskan kepada masyarakat terkait perusakan tersebut.

“Kalau dirusak seperti ini, seperti tidak ada adabnya. Kami ahli waris tidak pernah menghalangi pembangunan, kita dukung. Tapi jika penyelesaiannya seperti ini kita tidak mau, penyelesaiannya harus betul-betul bukan makam ini ditimbun tanah,” kata Reza kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Warga Kulon Progo Berharap Pembangunan Jalan Tol Tidak Menabrak Makam Keramat

Menurut Reza, selama dua tahun pihaknya menunggu arahan Pemkot Pontianak terkait pemindahan makam.

“Kami bingung. Makam ini diurus atau tidak. Kami ahli waris sudah diajak rapat tapi tidak ada kejelasan,” ucap Reza.

Baca juga: Makam di Sulbar Dibongkar, Jenazah Diotopsi, Diduga Korban Pembunuhan Bukan Bunuh Diri

Reza menyebut, dari 14 makam, sebanyak 11 di antaranya sudah rusak dan tidak dapat diidentifikasi titik lokasinya. Bahkan batu nisan sudah tercabut dan tidak tahun di mana keberadannya.

“Sekarang kami sudah tidak bisa mendeteksi di mana makam keluarga kita, karena tertimbun,” ucap Reza.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pihaknya sudah menyediakan lahan untuk memindahkan makam-makam tersebut. Sekarang dalam tahap proses administrasi.

“Kami sudah bicarakan hal ini kepada pihak-pihak terkait. Kita sedang mengurus sertifikat tanah.  Nanti baru kita ganti di tanah yang sudah Pemkot bebaskan. Tapi di lapangan, terjadi penumpukan material, ini lah yang terjadi di lapangan,” kata Edi.

Edi berharap persoalan ini bisa diselesaikan dengan cara musyawarah dan kekeluargaan.

“Pihak keluarga minta makam dipindahkan, tapi secara administrasi sedang kira proses. Jadi pemerintah berupaya untuk mengakomodir apa yang menjadi kesepakatan, merelokasi makam tersebut,” ucap Edi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di Tuban, 2 Korban Terluka Terjepit di Kabin

Kecelakaan Beruntun di Tuban, 2 Korban Terluka Terjepit di Kabin

Regional
Pria Ini Tewas akibat Benturkan Kepala di Sel usai Bunuh Ibunya di Masjid

Pria Ini Tewas akibat Benturkan Kepala di Sel usai Bunuh Ibunya di Masjid

Regional
Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar, Anak Mantan Gubernur Kepri Ditetapkan Tersangka Korpsi Dana Hibah Dispora

Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar, Anak Mantan Gubernur Kepri Ditetapkan Tersangka Korpsi Dana Hibah Dispora

Regional
Gibran Paparkan Hasil Survei Kinerja Usai Disentil FX Rudy: Ya Pak, Maaf Saya Salah

Gibran Paparkan Hasil Survei Kinerja Usai Disentil FX Rudy: Ya Pak, Maaf Saya Salah

Regional
Saat 5 Pelajar Tawuran Dihukum Mencium Kaki Ibu Mereka, Menangis dan Minta Maaf

Saat 5 Pelajar Tawuran Dihukum Mencium Kaki Ibu Mereka, Menangis dan Minta Maaf

Regional
5 Pelajar Terlibat Tawuran Ditangkap Polisi, Dihukum Mencuci dan Mencium Kaki Ibunya

5 Pelajar Terlibat Tawuran Ditangkap Polisi, Dihukum Mencuci dan Mencium Kaki Ibunya

Regional
Silang Sengkarut Ganti Rugi Lahan Warga di IKN...

Silang Sengkarut Ganti Rugi Lahan Warga di IKN...

Regional
Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang gara-gara Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok

Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang gara-gara Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok

Regional
Kisah Marsi, 2 Tahun PKH Anaknya Tak Cair, Pilih Berjualan Gorengan di Bulan Ramadhan demi Menyambung Hidup

Kisah Marsi, 2 Tahun PKH Anaknya Tak Cair, Pilih Berjualan Gorengan di Bulan Ramadhan demi Menyambung Hidup

Regional
1 Nyawa Hilang demi Pertahankan Lahan dari Tambang

1 Nyawa Hilang demi Pertahankan Lahan dari Tambang

Regional
15 Rumah di Sumedang Rusak Diterjang Puting Beliung

15 Rumah di Sumedang Rusak Diterjang Puting Beliung

Regional
Kecelakaan Maut Motor Tabrak Truk Mogok di Tuban, 1 Tewas dan 2 Luka-luka

Kecelakaan Maut Motor Tabrak Truk Mogok di Tuban, 1 Tewas dan 2 Luka-luka

Regional
Anggota Polda Banten Bripka DK Diduga Tewas Bunuh Diri dengan Senjata Laras Panjang

Anggota Polda Banten Bripka DK Diduga Tewas Bunuh Diri dengan Senjata Laras Panjang

Regional
Peliknya 'Kisah Cinta' Kiai Batua, Harimau Buntung di Lampung yang Susah Punya Keturunan...

Peliknya "Kisah Cinta" Kiai Batua, Harimau Buntung di Lampung yang Susah Punya Keturunan...

Regional
Kisah Pilu Balita Tewas usai Disiksa Ibu Kandung karena Perkara Busa Sabun

Kisah Pilu Balita Tewas usai Disiksa Ibu Kandung karena Perkara Busa Sabun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke