Associated Press (AP), kantor berita nirlama yang berbasis di New York City, Amerika Serikat, memuat Tragedi Kanjuruhan dengan judul "129 dead aftre fans stampede to exit Indonesian soccer match".
Kantor berita AP menyebut bahwa korban tewas akibat dalam peristiwa itu dipicu oleh tembakan gas air mata untuk menghentikan kerusuhan. Banyak korban tewas karena terinjak-injak.
Sky News, media asal Britania Raya juga menampilkan Tragedi Kanjuruhan sebagai berita utama di rubrik Top Stories. Mereka membuat judul "At least 129 killed after riot breaks out at footbal match".
Sky News juga menulis berita penjelasan kronologi 129 suporter tewas di Indonesia setelah laga Arema dan Persebaya.
Al Jazeera, media yang berpusat di Doha, Qatar, juga menulis Tregedi Kanjuruhan sebagai headline.
Baca juga: Eks Dirut PT LIB yang Terjerat Kasus Tragedi Kanjuruhan Dibebaskan, Ini Penjelasan Polisi
Ungkapan simpati dan duka atas Tragedi Kanjuruhan juga ditunjukkan oleh sejumlah klub sepak bola dunia. Pemain Manchester United dan Manchester City mengungkapkan duka dan keprihatinan dengan memakai pita hitam pada lengan mereka saat berlaga dalam pertandingan Liga Primer pada Minggu (2/10/2022) sehari setelah peristiwa kelam itu terjadi.
Klub sepak bola lain di Liga Primer juga menyampaikan duka mendalam atas Tragedi Kanjuruhan melalui Twitter. Mereka adalah Arsenal, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.
Bahkan, di Spanyol, klub-klub La Liga dan Federasi Sepak Bola negeri itu, menghentikan cipta selama satu menit sebelum pertnadingan digelar pada Minggu (2/10/2022).
Raja Arab Saudi Salman dan Puta Mahkota Mohammed Bin Salman (Mbs) juga menyampaikan belasungkawa atas tragedi itu. Mereka menyampaikan duka cita langsung kepada Presiden Joko Widodo.
Pemerintah Malaysia juga menyampikan belasungkawa atas peristiwa kelam di Kanjuruhan Malang. Bahkan, Malaysia siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan Indonesia.
"Semoga kejadian ini mnjadi pengingat dan pelajaran bagi semua pihak dan kita tidak ingin kejadian serupa terulang di Indonesia, Malaysia, atau negara lain di dunia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Datok Seri Ahmad Faizal Azumu dilansir dari Bernama.
Untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Indonesia membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kerusuhan Kanjuruhan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Pembentukan TGIPF itu mendapat legalisasi dengan penerbitan Keputusan Presiden tentang TGIF pada 4 Oktober 2022.
Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan serta pemeriksaan saksi dan CCTV, Ketua TGIF Mahfud MD menyimpulkan bahwa kematian massal di Stadion Kanjuruhan adalah akibat tembakan gas air mata.
Bahkan Mahfud MD menyatakan bahwa proses jatuhnya korban jiwa jauh lebih mengerikan dibandingkan vide-video yang selama ini sudah beredar. Hal itu berdasarkan hasil rekonstruksi dari rekaman 32 kamera CCTV yang dimiliki aparat.
"Itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati. Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama, satu bisa keluar, satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk nolong temannya, terinjak-injak, mati," kata Mahfud dilansir dari Kompas.com.