KOMPAS.com - Pantura atau Pantai Utara memiliki daftar kuliner yang sayang untuk dilewatkan saat melintas jalur ini.
Pantura merupakan ruas jalan sejajar dengan garis pantai di bagian utara Pulau Jawa. Jalur jalan stategis ini menghubungkan empat provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Jalur Pantura terkenal sebagai jalur mudik yang digunakan oleh masyarakat.
Setiap wilayah Pantura menyimpan daftar kuliner berupa makanan khas daerah setempat.
Berikut ini adalah daftar kuliner di Pantura yang dapat dicicipi saat berada atau melintas di daerah ini.
Rabeg merupakan makanan khas Banten. Rabeg adalah olahan daging bercita rasa Timur Tengah, yaitu gurih, manis, dan kental.
Rabeg diolah mengunakan rempah impor berupa bunga lawang. Bunga lawang merupakan komoditas rempah yang berasal dari Tiongkok bagian selatan hingga Vietnam.
Baca juga: Rabeg, Kuliner Khas Kesultanan Banten yang Memiliki Nilai Historis
Hidangan rabeg merupakan warisan resep yang berasal dari Kesultanan Banten.
Banten merupakan gerbang mudik di ujung barat Pulau Jawa.
Nasi lengko adalah makanan khas masyarakat Pantai Utara (Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, dan sekitarnya).
Nasi lengko berupa nasi yang diatasnya diberi potongan tempe, tahu, timun, taoge rebus, dan disiram dengan bumbu kacang serta kecap manis.
Hidangan yang sesuai untuk sarapan ini banyak diburu pembeli.
Nasi jamblang adalah makanan khas Cirebon. Jamblang merupakan nama daerah yang terdapat di Cirebon.
Ciri khas nasi jamblang adalah nasi yang dibungkus menggunakan daun jati dengan lauk pauk sesuai selera.
Baca juga: Nasi Jamblang, Makanan Khas Cirebon: Asal-usul, Isi, dan Daun Jati
Lauk-pauk yang terdapat dalam nasi jamblang, seperti telong balado, perkedel kentang, tempe goreng, tahu goreng, pepes telur asin, cumi hitam, olahan telur, daging sapi, paru sapi, otak sapi, sate kentang, hati ayam masak, jengkol balado, dan sambal goreng.
Empal gentong adalah makanan khas Cirebon yang sangat populer.
Kuliner empal gentong berupa gulai dengan isi daging dan jeroan sapi yang dimasak dalam gentong dan menggunakan kayu bakar.
Penyebutan empal karena dagingnya dimasak hingga empuk dan lembut dengan proses memasak tempo dulu. Kuah empal gentong kaya dengan rempah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.