MATARAM, KOMPAS.com- Pembangunan kereta gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batuliang Utara, Lombok Tengah menuai polemik di tengah masyarakat.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meminta warga tak takut secara berlebihan terhadap pembangunan kereta gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.
Baca juga: Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Dimulai, Gubernur NTB: Investasi Terbesar
"Soal lingkungan, tidak selama pembangunan merusak lingkungan, seperti yang ada di China. Waspada dan hati-hati iya, tapi kita tidak perlu paranoid, seolah-olah modernitas salah dan harus kita tolak," kata Zul, sapaan akrab gubernur, Selasa (20/12/2022)
Zul menjelaskan, dirinya tidak memungkiri adanya pro dan kontra mengenai pembangunan kereta gantung Rinjani.
Menurutnya hal tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi.
"Memang ada kegaduhan, mungkin karena miskomunikasi, karena semisal ada kekurangan kita akan perbaiki, jangan bikin gaduh dulu," kata Zul.
Baca juga: Kota Batu Akan Punya Kereta Gantung Wisata, Sajikan Panorama Pegunungan
Soal kekhawatiran eksistensi porter yang dinilai terancam dengan adanya kereta gantung, menurut Zul, hal itu dapat disiasati.
Salah satunya dengan melakukan peningkatan kapasitas untuk bekerja di kawasan pembangunan kereta gantung.
"Kalua porter itu tetap ada orang ada yang suka naik gunung dengan mendaki, atau bisaa diupgrade dan tukar jabatannya nanti dengan adanya pembangunan ini," kata Zul.
Pembangunan proyek kereta gantung dimulai dengan acara peletakan batu pertama pada Minggu (18/12/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.