Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Anggota JAD di Balik Insiden Bom Bunuh Diri Bandung: Ada Perintah dari Pimpinan di Suriah

Kompas.com - 19/12/2022, 13:11 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Seorang mantan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) bernama Kholis (40) bercerita soal insiden bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.

"Kejadian Polsek Astanaanyar (pelakunya) bagian dari kami dulu," kata Kholis saat Silaturahmi Kebangsaan Forkompimda dengan Mitra Deradikalisasi di gedung DPRD Banyumas, Jawa Tengah, Senin (19/12/2022).

Kholis mengatakan, aksi semacam itu merupakan sebuah runititas bagi kelompoknya dahulu.

Baca juga: Istri Aiptu Sofyan Ungkap Posisi Suaminya Sebelum Bom Bunuh Diri di Bandung Meledak

"Aksi seperti itu sudah menjadi rutinitas ketika ada momen. Saya ngomong seperti ini karena menyadari betul itu sebuah kesalahan, saya ingin kembali ke NKRI," ujar Kholis.

Menurut Kholis, aksi bom bunuh diri dilakukan atas perintah pimpinan JAD di Suriah.

"Ketika melakukan aksi karena ada perintah pimpinan pusat di Suriah. 'Seranglah singgasana toghut di negara kalian'. Thogut adalah kekuasaan yang tidak berdasarkan hukum islam, termasuk polisi dan TNI," kata Kholis.

Dalam kesempatan itu, eks narapidana terorisme (Napiter) ini menceritakan, pada 2015 bergabung dengan para jihadis di Poso, Sulawesi Tengah.

"Saya mulai ikut kajian 2010. Pada tahun 2015 ada huru-hara di Suriah, saya ditawari ke Suriah atau Poso, saya memilih ke Poso," tutur Kholis.

Namun karena paspornya tak kunjung keluar, tepat setelah Idul Fitri 2015, Kholis berangkat ke Poso. Di Poso, Kholis, bertugas pada bagian logistik untuk mem-backup rekan-rekannya di Poso pesisir.

Baca juga: Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung Akan Diambil Keluarganya

Tak lama setelah bergabung, Kholis akhirnya ditangkap pada 19 Januari 2016. Ia kemudian divonis 4 tahun 3 bulan dan mendekam di Lapas Kupang.

Eks napiter lain Sidiq (38) yang hadir dalam acara tersebut mengajak rekan-rekannya untuk bergabung kembali dengan NKRI

"Saya mengajak kepada rekan-rekan yang masih berpaham ektrem segera bertaubat karena islam itu rahamatan lilalamin," ujar Sidiq yang pernah mendekam di Lapas Besi Nusakambangan.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi keduanya yang telah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

"Saya berharap permasalahan masa lalu yang tidak perlu saya sebutkan, tidak terulang lagi di masa depan," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com