Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Tak Sebatas Tangkap Pelaku Tambang Ilegal, Bongkar Juga Jalur Penjualan Batu Bara Ilegal

Kompas.com - 17/12/2022, 06:00 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim meminta Polda Kaltim beserta jajarannya tak sebatas menangkap pelaku tambang ilegal.

Tetapi, perlu membongkar jalur penjualan batu bara ilegal secara menyeluruh.

"Penindakan tidak hanya selesai pada menangkap pelaku tambang ilegal tetapi pemeriksaan mendalam terkait jalur pengangkutan hingga penjualannya, siapa yang terlibat, bagaimana mekanismenya dan mengapa ini dibiarkan berlarut hingga sekarang," ungkap Dinamisator Jatam Kaltim, Mareta Sari kepada Kompas.com di Samarinda, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Cerita Warga Samarinda Lahan Diserobot Tambang Ilegal Tanpa Izin, Setahun Lapor Polisi tapi Tak Ada Hasil

Eta mengatakan, selama ini polisi hanya bermain di wilayah hulu saja. Tidak menyentuh jaringan pada wilayah hilir.

Padahal, kata dia, memberantas mafia tambang ilegal di Kaltim perlu dilakukan secara menyeluruh dari hulu sampai hilir. Dari batu bara itu ditambang secara ilegal hingga dijual.

"Kita sebagai masyarakat bertanya-tanya  kok bisa selama empat tahun (tambang ilegal) ini dapat berjalan lancar? Tidak hanya penggaliannya yang ilegal proses pengangkutan dan penjualannya pun patut diduga ilegal. Polisi harusnya membongkar dan membuka ke publik," tegas Eta.

"Jangan sampai menyederhanakan kasus tambang ilegal dengan penyelesaian yang sederhana seperti menangkap pelaku sedangkan jaringan lebih luasnya justru diabaikan," tambah dia.

Baca juga: Ditkrimsus Polda Kaltim Bongkar Tambang Ilegal, Dua Orang Jadi Tersangka

Tak hanya itu, Eta juga meminta agar ada perlindungan bagi para pelapor terlebih masyarakat yang ada di lingkar tambang ilegal.

Karena, kerap kali masyarakat yang lantang menolak mendapat intimidasi.

Kemudian, pemulihan lingkungan setelah aktivitas tambang ilegal juga harus dilakukan karena fakta lapangan, bekas galian tambang ilegal itu mengancam ruang hidup masyarakat.

Menurut Eta, proses penegakan hukum terhadap kasus tambang ilegal di Kaltim sangat lamban.

Jatam Kaltim mengindentifikasi ada 162 titik tambang ilegal tersebar di Kaltim, tapi  penindakan masih minim.

Jatam juga pernah melaporkan 11 titik penambang ilegal dan yang ditindak hanya dua dari laporan saja.

"Harusnya tanpa laporan pun polisi sudah langsung menindak karena bicara kewenangan penegakan hukum," terang Eta.

"Apalagi aktivitas tambang ilegal ini  dilakukan di ruang terbuka, dekat jalan raya, dekat pemukiman warga yang sangat mudah dipantau," sambung Eta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com