KOMPAS.com - Sudah setahun laporan warga Samarinda bernama Dinda (32) terkait lahannya yang diserobot penambang batu bara secara ilegal belum menemukan hasil.
Laporan kasus penyerobotan lahan di Dusun Rejo Sari, Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kutai Kartanegara.
Selain itu, berita terkait hujan deras di kawasan puncak Gunung Semeru membuat jalur Besuk Kobokan dan Besuk Lanang kembali diterjang banjir lahar, Rabu (14/12/2022).
Dua artikel berita di atas menjadi perhatian pembaca Kompas.com, serta beberapa sajian berita lainnya yang dirangkum dalam lima berita Populer Nusantara, Kamis
(15/12/2022) sebagai berikut:
Dinda (32), warga Samarinda sudah melaporkan kasus penambangan batu bara secara ilegal di atas lahan miliknya ke Polres Kutai Kartanegara, pada 30 November 2021.
Dinda pun sempat dipanggil untuk memberikan keterangan pada April 2022 atau lima bulan setelah laporan masuk.
"Setelah itu, enggak ada lagi sampai sekarang. Sejauh mana progres laporan, kami pun enggak diberitahu," ungkap Dinda saat dihubungi, Kamis (15/12/2022).
Untuk itu, dalam waktu dekat, Dinda berencana melaporkan lagi kasusnya itu ke Polda Kaltim dan berharap polisi bisa menindaklanjuti guna ada kepastian hukum baginya.
Keluarga Dinda merasa dirugikan. Selain diserobot, lahan yang ditambang itu kini ditinggal pergi oknum penambang dengan kondisi berlubang bekas galian dan lahan rusak.
“Sudah setahun saya memperjuangkan hak, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan," keluh Dinda sambil berharap laporan kali ini bisa berproses sampai tuntas.
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau masyarakat di sekitar Besuk Kobokan dan Besuk Lanang untuk waspada dan menjaga jarak aman sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.
Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru Disertai Letusan Sekunder, Ini Imbauan BPBD
"Sementara, banjir lahar masih ada di jalurnya, tapi masyarakat diminta tetap waspada, khawatir nanti malam masih hujan sehingga memungkinkan terjadi perluasan luberan banjir," katanya, Rabu.
Berdasarkan pantauan sementara pada Rabu malam, belum ada laporan korban jiwa ataupun dampak lain yang ditimbulkan.
Sesuai rekaman seismograf di Pos Pantau Gunung Api Semeru, banjir datang mulai pukul 16.41 WIB dengan amplitudo maksimal 25 mm.
Selain banjir lahar, juga terpantau adanya letusan sekunder dari titik-titik endapan sisa awan panas guguran (APG) yang mengeluarkan asap putih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.