FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Gustina Yunita Widin (7), bocah asal Dusun Podor, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melewati masa hidup yang begitu menggetirkan.
Buah hati dari pasangan Yohanes Duru Widin dan Indria Anjelina Ema Boruk itu sangat menderita karena mengalami lumpuh dan buta sejak lahir.
Baca juga: Jajal Truk Pengangkut Sampah, Pj Bupati Flores Timur: Tolong Dijaga dan Dirawat dengan Baik
Yuni bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah sederhana berukuran 7x3 meter. Rumah itu beratap seng bekas dan dinding pelupuh. Lantai rumah itu juga sudah retak dan pecah.
Saban hari, Yuni hanya menghabiskan waktu di rumah ditemani ibu dan saudaranya. Sementara Yohanes harus bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.
"Saya tiap hari di rumah saja dan tidak bisa membantu suami bekerja di kebun," ujar Anjelina saat dihubungi, Rabu (14/12/2022).
Anjelina menceritakan, Yuni lahir di Puskesmas Boru, Kecamatan Wulanggitang, pada 11 Desember 2015. Yuni merupakan anak keenam.
Sayangnya, Yuni lahir dengan penuh keterbatasan.
"Ketika lahir berat badan satu kilogram. Kondisi kaki bagian lutut ke bawah tidak normal atau kecil. Kedua matanya buta," kenang Anjelina.
Pihak puskesmas kemudian merujuk Yuni ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka untuk dirawat.
Setelah melewati berbagai rangkaian pemeriksaan, Yuni tidak mengalami perubahan. Pihak keluarga kemudian memutuskan untuk merawatnya di rumah.
Keputusan itu diambil karena ekonomi Yohanes dan Anjelina pas-pasan. Mereka pun memilih pulang ke kampung halaman.
"Kami tidak ada uang untuk berobat di rumah sakit, makanya kami memilih untuk bawah pulang ke rumah," katanya.
Kendati tumbuh tidak normal, tetapi tidak menyurutkan semangat serta kasih sayang keduanya untuk merawat sang buah hati.
Baca juga: Dalami Kematian Nelayan yang Ditemukan Tergeletak di Pantai, Polres Flores Timur Periksa 4 Saksi
Untuk menghibur putrinya, Yohanes membuat sebuah ayunan sederhana. Saat Yuni tersenyum, Yohanes ikut bahagia, meski hatinya terluka.
"Saya hanya mohon bantuan kepada donatur atau siapa saja kiranya berkenan membantu anak saya dengan kursi roda dan kebutuhan hidup lainnya," pinta Yohanes.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.