Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Seniman Lintas Genre Kompak Pamerkan Karya Seni untuk Solidaritas Iwan Boedi di Semarang

Kompas.com - 14/12/2022, 18:18 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Para pengunjung terlihat antusias melihat pameran seni bertajuk 'I want Justice' di Gedung Teater Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Kota Semarang.

Setidaknya terdapat, 14 seniman yang ikut memamerkan karyanya di tempat tersebut sejak tanggal 10 hingga 16 Desember 2022 mendatang.

Ada 27 karya berbeda-beda yang dipamerkan, mulai dari seni lukis, photo, karikatur, kartun, design, gambar hingga Senin instalasi.

Baca juga: Lebih dari 100 Hari Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Saksi Kasus Korupsi di Semarang Belum Terungkap

Meski jenis karya berbeda-beda, namun semua karya tersebut mempunyai maksud yang sama yaitu keadilan untuk Iwan Boedi Prasetijo.

Iwan Boedi merupakan saksi kasus korupsi di hibah tanah di Kota Semarang yang dibunuh sebelum memberikan kesaksiannya kepada polisi.

Perwakilan seniman, Rommy Iskandar mengatakan, selain untuk pameran seni puluhan karya yang dipamerkan itu dimaksudkan untuk advokasi.

"Kebetulan saya pernah satu sekolah dengan Iwan Boedi, ini juga menjadi sarana advokasi," jelasnya saat ditemui di Unika Soegijapranata Semarang, Rabu (14/12/2022).

Melalui karya tersebut, dia berharap keluarga Iwan Boedi bisa segera mendapatkan keadilan. Menurutnya, apa yang terjadi kepada Iwan Boedi merupakan tragedi kemanusiaan.

"Ini merupakan bagian dari advokasi dan kampanye," ujarnya.

Baca juga: Pembunuhan Iwan Boedi, ICW: Diduga Bagian Mengganggu Pengungkapan Korupsi

Di lokasi yang sama, Koordinator Divisi Kampanye Publik ICW, Tibiko Zabar Pradano mengatakan, tak salah jika masyarakat menghubungkan kasus pembunuhan terhadap Iwan Boedi dengan kasus korupsi.

"Patut diduga ini bagian dari upaya untuk mengganggu proses indikasi korupsi. Ini rasanya tak salah jika masyarakat menghubungkan pembunuhan Iwan Boedi dengan kasus korupsi," jelasnya.

Bicara kasus Iwan Boedi di Semarang, ada dugaan keterkaitan korban yang akan memberikan keterangan kepada polisi soal kasus korupsi.

"Meski kasus masih berjalan, ini patut diduga ada tindakan yang berkaitan dengan apa yang dilakukan korban memberikan keterangan soal dugaan kasus korupsi," ujarnya.

Baca juga: Melacak Jejak Pembunuhan Iwan Boedi di Semarang, Keluarga Sebut Soal Tukang Parkir yang Hilang

Menurutnya, kasus pembunuhan yang sudah menghilangkan satu nyawa itu seharusnya bisa diproses dengan cepat agar motif pelaku segera terungkap.

"Jangan sampai nanti karena kasus ini tak kunjung terungkap membuat masyarakat dan aktivis takut untuk bersuara soal antikorupsi," imbuhnya.

Sampai saat ini, ICW masih menunggu aparat penegak hukum baik dari polisi dan polisi militer untuk segera mengungkap dalang dan aktor di balik peristiwa tersebut.

"Rasanya ini penting untuk diproses dengan cepat," ujar Tibiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com