MAMUJU, KOMPAS.com - Polisi memeriksa orangtua siswa berinisial BH terkait dugaan penganiayaan yang ia lakukan terhadap kepala sekolah SMPN 3 Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat.
Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman mengatakan bahwa BH diperiksa sebagai saksi setelah ia dilaporkan oleh Marsono, kepala sekolah yang diduga menjadi korban penganiayaannya.
Baca juga: Polisi Akan Panggil Orangtua Siswa yang Diduga Menganiaya Kepala Sekolah di Mamuju
BH didatangi penyidik di kediamannya di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Rabu (14/12/2022).
"Jadi pemeriksaan terlapor untuk mendalami dugaan penganiayaan. Penyidik langsung datang ke rumahnya. Selain dia ada juga satu saksi lain yang diperiksa," kata Herman saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Rabu sore.
Herman mengatakan, saat diperiksa penyidik, BH mengaku sangat marah karena tidak terima anaknya berinisial R yang merupakan siswa di SMPN 3 Kalukku dipotong rambutnya.
Untuk itulah BH langsung mendatangi SMPN 3 Kalukku dengan membawa senjata tajam berupa parang dan bertemu dengan Marsono.
"Kalau untuk motif lain masih didalami termasuk apakah terlapor melakukan upaya permintaan maaf," ujar Herman.
Sebelumnya diberitakan Kepala SMP Negeri 3 Kalukku di Kabupaten Mamuju bernama Marsono diduga mengalami penganiayaan oleh orangtua siswa saat berada di sekolahnya.
Tak hanya dianiaya, Marsono juga diancam senjata tajam berupa parang oleh orangtua siswa tersebut. Kejadian ini dialami Marsono, Jumat (9/12/2022) lalu.
Marsono berkata bahwa kejadian yang dialaminya ini bermula ketika dirinya memotong rambut salah satu siswa saat proses ujian akhir semester sedang berlangsung.
Hal ini dilakukannya karena siswa yang diketahui berada di kelas IX itu memiliki rambut yang sangat panjang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.