SEMARANG, KOMPAS.com - Istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari memberikan kesaksian dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.
Dalam persidangan tersebut dihadiri para terdakwa Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono alias Sirun, dan Agus Santoso alias Gondrong.
Semua terdakwa didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Istri Kopda Muslimin beberapa waktu yang lalu.
Aksi percobaan berencana itu membuat Rina Wulandari terpaksa dirawat berminggu-minggu di RSUP Kariadi karena mengalami luka tembak.
Saat persidangan, Rina menjelaskan soal pekerjaan yang dilakukan Kopda Muslimin selain menjadi prajurit TNI.
"Suami saya punya usaha kandangan dan usaha ternak murai batu," jelasnya dalam persidangan, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Kopda Muslimin Dipastikan Tewas karena Sianida
Untuk itu, kebutuhan keluarganya tak hanya bergantung pada gaji Kopda Muslimin sebagai prajurit TNI. Dia mengaku, dalam satu bulan Kopda Muslimin dapat gaji sebesar Rp 4,5 juta dari kesatuan TNI.
"Ada penghasilan lain dari keluarga, tak hanya mengandalkan gaji Kopda Muslimin," ujarnya.
Menurutnya, usaha kandangan dan usaha ternak murai batu Kopda Muslimin cukup menjanjikan. Sekali transaksi bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 30 juta.
"Setiap kali transaksi bisa untung Rp 30 juta," tambahnya.
Selain aktif jual beli kandang dan ternak burung, berdasarkan keterangan Rina Wulandari Kopda Muslimin juga banyak terlibat dalam event burung.
"Bisa mendapatkan penghasilan dari situ juga," ujarnya.
Rina juga menepis soal kabar Kopda Muslimin menjadi bandar judi. Menurutnya, suaminya itu hanya suka judi namun tidak menjadi bandar.
"Bukan bandar judi," katanya kepada ketua majelis hakim, Yogi Arsono.
Seperti diketahui, Rina Wulandari menjadi korban percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya bernama Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin diketahui menyewa Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono alias Sirun, dan Agus Santoso alias Gondrong untuk menghabisi nyawa korban.
Perselingkuhan diduga menjadi motif Kopda Muslimin melakukan aksinya. 10 hari menghilang, Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orangtuanya karena diduga minum racun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.