“Siapa sebenarnya yang diuntungkan tol (tanggul laut), pengguna mobil kan? Artinya bukan masyarakat, karena mereka tidak pernah lewat situ. Jadi harus dilihat untuk siapa pembangunan itu,” kata dia.
Di samping itu, ia juga tidak menjamin tanggul dapat menjadi solusi utama
jangka panjang untuk mengatasi rob.
Baca juga: Rob Membayangi Kendal, Penurunan Tanah hingga 3 Cm Setiap Tahunnya
Terlebih, melihat tanggul di beberapa titik tetap jebol tak kuat menahan hantaman gelombang air laut, seperti di Pelabuhan Tanjung Emas, PT Lami Citra beberapa waktu lalu.
“Contohnya di Pekalongan tidak akan banjir karena ada tanggul. Terus bagaimana dengan daerah Pemalang? Kan airnya pindah ke sana. Makanya kalau hanya separuh yang ditanggul, sama aja memindahkan masalah ketempat lain” kata dia.
Menurutnya, regulasi soal penggunaan air tanah dan tata ruang yang ramah lingkungan atau berkelanjutan perlu dimatangkan sebagai solusi penurunan muka tanah yang memicu rob.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.