Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ahli: Kawasan Industri Ancaman Terbesar Penurunan Muka Tanah di Pantura Jateng

Kompas.com - 14/12/2022, 13:59 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com - Pakar Lingkungan dan Tata Kota Unissula Semarang Mila Karmila menilai, pembangunan tak ramah lingkungan dan pengambilan air tanah berlebihan menjadi akar masalah yang mempercepat terjadinya rob di pesisir pantai utara.

Kawasan industri dinilai bertanggung jawab menguras air tanah dalam jumlah besar, untuk memenuhi kebutuhan pekerja maupun operasional industrinya.

“Itu (ancaman) cukup besar ya, apalagi sekarang di Sayung kan semakin banyak industri,” terang Mila kepada Kompas.com, belum lama ini.

Aktivitas industri menjadi penguras air tanah terbesar yang jumlahnya tak sebanding dengan sumur bor milik masyarakat.

Baca juga JEO Kompas.com: Ancaman Tenggelamnya Wilayah di Pesisir Utara Jawa Tengah

“Coba lihat bagaimana peta keberadaan industri di pesisir. Mulai dari pelabuhan, Terboyo, Wijayakusuma, itukan banyak sekali kawasan industri yang mengambil air bawah tanah,” kata dia.

Kawasan tersebut, kata dia, diprediksi akan tengggelam lantaran kurang antisipasi dari pemerintah dan pelaku industri.

Dengan minimnya jumlah air tanah, permukaan tanah menjadi mudah ambles.

Akibatnya, tanah turun 10-20 sentimeter setiap tahunnya di daerah pesisir utara, terutama Pekalongan, Demak, dan Semarang.

“Alternatifnya harusnya pakai air tanah dangkal. Nah, jumlah air dangkal kita kan juga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan industri,” ujar dia.

Ia menyarankan pemerintah dapat mengatur pemenuhan kebutuhan air untuk pelaku industri melalui PDAM.

Tentu saja dengan harga berbeda dengan PDAM rumah tangga.

Dengan begitu, mampu meminimalisir ekstraksi air bawah tanah sehingga terjadinya rob dapat diperlambat.

“Solusi jangka panjangnya ya memperbaiki tata ruangnya ya, harus memiliki aturan tata ruang yang ditaati, mungkin penempatan industri,” kata dia.

Baca juga: DPRD Minta Pemerintah Pusat Bantu Permasalahan Banjir Rob di Kota Semarang

Sehingga nantinya pembangunan infrastruktur tidak menambah beban permukaan tanah yang sejak awal memang tidak berstruktur tanah tua atau tidak padat.

Penurunan muka tanah itu kan ada yang alami kompaksi ya, karena tanahnya memang masih bujang. Kalau jenis tanah tua, tidak lagi mengalami penurunan. Tapi, di Semarang dan sekitarnya kan tanahnya masih berusaha untuk kompak (padat) ya,” ujar dia.

Kondisi struktur tanah seperti di Semarang yang terbebani pembangunan dan pengambilan air bawah tanah berlebihan membuat permasalahan semakin kompleks.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menyambut 23 Juta Pemudik ke Jateng, Pemprov Kebut Perbaikan Jalan, Jembatan Juwana Pati Siap Dilintasi

Menyambut 23 Juta Pemudik ke Jateng, Pemprov Kebut Perbaikan Jalan, Jembatan Juwana Pati Siap Dilintasi

Regional
Ganjar Mulai Garap Kemiskinan Ekstrem yang Tersebar di 17 Kabupaten

Ganjar Mulai Garap Kemiskinan Ekstrem yang Tersebar di 17 Kabupaten

Regional
Puluhan Remaja Perang Petasan di Lampung Dibubarkan Polisi

Puluhan Remaja Perang Petasan di Lampung Dibubarkan Polisi

Regional
Polisi Sita Puluhan Ribu Petasan dan Bahan Peledak Siap Edar di Jawa Tengah

Polisi Sita Puluhan Ribu Petasan dan Bahan Peledak Siap Edar di Jawa Tengah

Regional
Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 27 Maret 2023

Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 27 Maret 2023

Regional
Ketua, Sekretaris dan 4 Anggota KPU Aru Jadi Tersangka Korupsi, Ketua KPU Maluku: Kita Tak Akan Intervensi

Ketua, Sekretaris dan 4 Anggota KPU Aru Jadi Tersangka Korupsi, Ketua KPU Maluku: Kita Tak Akan Intervensi

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Karawang Hari Ini, 28 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Karawang Hari Ini, 28 Maret 2023

Regional
Detik-detik Perampok Bersenjata Api di Cilacap Gasak Uang Tunai dan Alat Perekam CCTV

Detik-detik Perampok Bersenjata Api di Cilacap Gasak Uang Tunai dan Alat Perekam CCTV

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Sukabumi Hari Ini, 28 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Sukabumi Hari Ini, 28 Maret 2023

Regional
Tubuh Korban Tewas akibat Ledakan Bahan Petasan di Magelang Ditemukan Tak Utuh

Tubuh Korban Tewas akibat Ledakan Bahan Petasan di Magelang Ditemukan Tak Utuh

Regional
Organisasi Militer dan Semimiliter Bentukan Jepang Saat Menjajah Indonesia

Organisasi Militer dan Semimiliter Bentukan Jepang Saat Menjajah Indonesia

Regional
Bawa Belasan Ribu Petasan, Mobil dari Indramayu Diamankan di Purwokerto

Bawa Belasan Ribu Petasan, Mobil dari Indramayu Diamankan di Purwokerto

Regional
Kisah Kakek Tunanetra di Flores, Hidup Sendiri di Gubuk Reyot dan Minum Air Hujan

Kisah Kakek Tunanetra di Flores, Hidup Sendiri di Gubuk Reyot dan Minum Air Hujan

Regional
Perampok Bersenjata Api Beraksi di Toko Kelontong Cilacap, 2 Orang Alami Luka Tembak

Perampok Bersenjata Api Beraksi di Toko Kelontong Cilacap, 2 Orang Alami Luka Tembak

Regional
3 Buruh Panggul Padi di Lombok Timur Tersambar Petir Saat Berteduh

3 Buruh Panggul Padi di Lombok Timur Tersambar Petir Saat Berteduh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke