Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Gubri Sambut Lembaga dari 14 Negara yang Perhatikan Ekosistem Gambut di Riau

Kompas.com - 13/12/2022, 15:58 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyambut baik terpilihnya Riau sebagai daerah tujuan dari berbagai lembaga internasional perwakilan dari 14 negara untuk menggelar workshop internasional tentang ekosistem gambut.

Lembaga internasional tersebut mengunjungi Riau untuk melihat penanganan ekosistem gambut yang dinilai cukup bagus.

Kunjungan itu dikemas dalam workshop internasional tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistem lahan gambut di Hotel Premiere Pekanbaru, Selasa (13/12/2022).

Syamsuar mengaku senang atas inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang membawa para ahli dari berbagai negara ke Riau untuk melihat penanganan lahan gambut.

"Termasuk juga nanti mereka ingin tahu bagaimana membuat kanal hingga bagaimana menahan gambut agar tidak terbakar," katanya dalam siaran pers, Selasa.

Baca juga: Konsisten Turunkan Stunting 2,7 Persen Per Tahun, Pemprov Riau Terima Penghargaan dari BKKBN

Syamsuar mengatakan, momentum tersebut membawa indikasi positif bagi peningkatan pemahaman, kepedulian, dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat dan stakeholder yang berada di Indonesia maupun di negara sahabat dalam pengendalian pengelolaan ekosistem gambut.

Sebab, Riau memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam, seperti tambang minyak, batu bara, turunan sawit, kelapa, dan lainnya.

Dia menyebutkan, potensi sumber daya alam dan posisi Riau yang strategis perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga fungsi lingkungan hidup sebagai penopang keberlangsungan hidup.

"Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya alam harus selaras dan juga seimbang dengan daya dukung lingkungan yang ada,” katanya.

Syamsuar menegaskan, pemanfaatan yang seimbang untuk menjamin generasi sekarang dan generasi yang akan datang dengan terkendalinya ekosistem gambut secara bijaksana.

Baca juga: Diskominfo Riau Raih Penghargaan Penggerak Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi Riau

Terkait workshop tersebut, dia menyebutkan, setelah acara peserta akan melakukan kunjungan ke lapangan, yakni ke Kabupaten Siak untuk melihat langsung penanganan lahan gambut di Riau.

"Mereka mengadakan workshop di Riau. Setelah itu, mereka besok ke Siak menuju lokasi penanganan gambut yang cukup bagus," katanya.

Sementara itu secara virtual, Menteri LHK Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Indonesia telah mengatur pengelolaan lahan gambut sejak 1990.

Namun, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 2015 menjadi titik balik Indonesia merumuskan kebijakan pengelolaan lahan gambut.

Terdapat momentum penyatuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan yang memungkinkan pembuatan aturan dan pelaksanaan kebijakan secara terintegrasi dalam satu kementerian.

Baca juga: PAD Riau Meningkat, Gubri Ingatkan Jajaran untuk Tak Bergantung pada Bantuan dari Pusat

"Reformasi ini berdampak pada implementasi kebijakan di lapangan dalam waktu singkat. Alhamdulillah salah satu hasilnya Indonesia berhasil terhindar dari bencana asap dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Siti menyebutkan, Riau yang biasanya rutin mengalami bencana asap dampak kebakaran hutan dan lahan, khususnya di lahan gambut, kini menjadi salah satu contoh keberhasilan implementasi kebijakan tata kelola gambut di Indonesia.

Dia menjelaskan, Indonesia juga menjadikan restorasi gambut dan pencegahan kebakaran lahan gambut sebagai salah satu fokus utama dalam Net Sink Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lain (FoLU) 2030.

"Indonesia percaya bahwa lahan gambut yang terdegradasi dapat dipulihkan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan guna mendukung dan mempertahankan kehidupan manusia," jelas Siti.

Baca juga: Tahura Dapat Jaringan Internet, Kepala UPT KPHP Minas Ucapkan Terima Kasih kepada Telkomsel dan Diskominfotik Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com