Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Daini, TKI Asal Pandeglang Disiksa Majikan di Arab Saudi, Pulang dalam Kondisi Buta

Kompas.com - 13/12/2022, 09:29 WIB
Acep Nazmudin,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Daini (48) warga Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten jadi korban penyiksaan majikan saat bekerja di Arab Saudi.

Dengan kondisi luka di sekujur tubuh serta matanya yang sudah buta, Daini dipulangkan ke Indonesia melalui perantara seorang pilot.

Keponakan korban, Nurhabibah mengatakan, bibinya pulang seorang diri ke rumah dengan diantar taksi dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Pendengaran ART Asal Cianjur Rusak akibat Disiksa Majikan di Jakarta

"Kami kaget karena tiba-tiba pulang, badannya penuh luka dan tidak bisa melihat," kata Nurhabibah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (12/11/2022) malam.

Pengakuan Daini kepada keluarga, dia mengalami penyiksaan dari majikan selama kerja di Riyadh, Arab Saudi. Dia sendiri bekerja di sana sejak 2019, dan mengalami penyiksaan fisik sejak satu tahun terakhir.

"Perutnya diinjak, dibanting, dipecut. Badannya penuh memar dan matanya tidak bisa melihat," kata dia.

Daini yang dijanjikan dibayar 1.200 Riyal per bulan, juga tidak mendapatkan gaji satu tahun terakhir.

Korban bisa pulang ke tanah air melalui pertolongan ibu mertua majikannya yang membawanya ke Madinah. Dari Madinah, dia dititipkan ke seorang pilot hingga didampingi ke Bandara Soekarno-Hatta.

Untuk menyamarkan luka, badan Daini diluluri henna. Daini juga memakai kaca mata hitam untuk menutupi matanya yang lebam.

"Ibu mertuanya membawa ke Madinah supaya lebih mudah mengeluarkan korban dari bandara, kemudian dititipkannya ke pilot," kata dia.

Hingga perjalanan ke Indonesia, Daini didampingi oleh pilot tersebut serta seorang warga Indonesia yang pulang Umroh.

Jamaah itu juga yang memesankan taksi untuk Diani hingga sampai ke rumahnya di Pandeglang.

Sepulang ke Pandeglang keluarga korban kemudian melapor ke Polsek Panimbang untuk mendapat pendampingan.

Baca juga: Kisah ART Asal Cianjur Tidak Bisa Mendengar Akibat Disiksa Majikan, Paman: Luka Pukulan di Bagian Telinga

"Korban mendapat kekerasan oleh majikannya banyak luka bekas pukulan, mata sebelah kiri tidak bisa melihat dan korban tidak bisa berjalan hanya bisa duduk dirumah," kata Kapolsek Panimbang Iptu Asep Jamaludin, Senin.

Asep mengatakan, korban mengalami penyiksaan dari majikan perempuannya karena masalah sepele mulai dari pekerjaan yang kurang cepat dan tidak rapi.

Menurut Asep, bahwa korban tersebut berangkat pada 5 November 2019 lalu melalui PT Graha Utama yang beralamat di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat untuk bekerja di Riyadh Arab Saudi.

Asep menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) agar korban bisa mendapatkan bantuan haknya selama bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com