LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Manggarai Barat mengamankan sembilan orang calon tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 1 orang perekrut, tujuan Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Barat di Labuan Bajo, Minggu 11 November 2022 siang.
Para calon TKI ilegal dan perekrut tersebut diamankan Personel Satuan Intelkam dan Satuan Reskrim di Golo Koe, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo.
Kepala Satuan Intelkam Polres Manggarai Barat Iptu Markus Frederiko Sega Wangge mengungkapkan, operasi penangakapan digelar setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat.
Baca juga: Pengirim TKI Ilegal yang Kapalnya Terbalik di Perairan Batam Ditangkap di Banten
“Kami mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa adanya beberapa para calon TKI yang hendak berangkat dari Labuan Bajo-Pontianak dengan menggunakan Kapal Niki Sae dengan rute Labuan Bajo-Surabaya, yang saat ini berada di salah satu rumah di Golo Koe, Kelurahan Wae Kelambu,” ungkapnya saat dihubungi, Senin pagi.
Menindaklanjuti informasi tersebut, lanjut dia, personel gabungan mendatangi tempat perkumpulan dan mengamankan para calon TKI dan perekrut untuk dibawa ke Polres Manggarai Barat guna dimintai keterangan.
Kepada polisi, perekrut berinisial PR mengaku bahwa ia diperintahkan oleh salah seorang keluarganya yang saat ini bekerja di perusahaan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, untuk merekrut tenaga kerja untuk ditempatkan sebagai buruh kepala sawit.
PR kemudian merekrut sembilan orang. Dari rombongan tersebut ada empat orang anak kecil yang merupakan anak dari paca calon tenaga kerja ilegal tersebut.
“Yang kita sayangkan, para calon TKI bersama anak-anaknya berangkat tanpa didampingi oleh penaggungjawabnya. Mereka seperti barang yang dikirim begitu saja, kan kasian,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan perekrut PR pernah melakukan hal serupa sekitar Agustus 2022. Saat itu ia merekrut sebanyak 10 orang.
Baca juga: Emak-emak Penyalur TKI Ilegal di Serang Ditangkap, Sudah 4 Tahun Beraksi
Para calon TKI ini direkrut dan diberangkatkan tanpa dilengkapi dengan dokumen ketenagakerjaan dari pemerintah daerah asal mereka.
“Dugaan kita, masyarakat calon pekerja yang dikirim ke sana untuk bekerja di perusahaan itu hanya modus, bisa saja mereka jadi korban perdagangan manusia. untuk itu kita mengantisipasi agar pekerja dinyebarangkan ke Sarawak melalui Kalimantan Barat,” Kata Iptu Riko Wangge.
Hingga kini, para calon TKI dan perekrut masih diamankan di Polres Manggarai Barat untuk dimintai keterangan oleh penyidik Satuan Reskrim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.