Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Anak: 20 Bayi di Banten Dibuang, Didominasi Kelahiran Tidak Direncanakan

Kompas.com - 09/12/2022, 14:04 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Komnas Perlindungan Anak Provinsi Banten mencatat, sepanjang 2022, terdapat 20 kasus bayi dibuang di wilayah Provinsi Banten. Dari jumlah itu, 11 bayi meninggal dunia, 9 lainnya ditemukan dalam kondisi masih hidup.

Dari 20 kasus tersebut, 1 bayi ditemukan di Kota Serang, 7 bayi di Kabupaten Serang, 6 bayi di Kota Tangerang, 3 bayi di Kota Tangsel, 1 bayi di Pandeglang, dan 2 di Lebak.

Adapun jenis kelamin bayi yang ditemukan yakni 7 bayi laki-laki, 10 bayi perempuan, dan 3 sisanya tidak bisa teridentifikasi karena sebagian tubuh rusak saat ditemukan.

Baca juga: Bayi Dibuang di Teras Rumah Warga Jember, Ada Surat Permintaan Maaf

"Dari beberapa kasus yang didampingi langsung ini terjadi lantaran orangtua atau ibu si bayi yang masih berusia anak-anak dan remaja malu atas kelahiran bayi tersebut," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Banten, Hendry Gunawan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12/2022).

Menurut Hendry, bayi yang dibuang orangtuanya itu dari kelahiran yang tidak direncanakan, seperti hubungan di luar nikah, pergaulan bebas, dan luput dari pengawasan orangtua.

"Orangtua tentu punya peran penting dan utama dalam memutus mata rantai kekerasan yang terjadi, anak-anak perlu diberikan tanggung jawab dan kepercayaan dalam memutuskan pertemanan dan pergaulan sosial," tutur Hendry

Baca juga: Bayi Dibuang Ibu Kandungnya di Karanganyar, Diduga Ingin Dekatkan dengan Ayah Biologisnya

Namun, lanjut Hendry, perlu juga dicontohkan langsung oleh orangtua dari sisi positifnya. Sebab lingkaran pertemanan berpengaruh besar terhadap perkembangan sosial-emosional remaja.

Selain itu, kejadian-kejadian yang memprihatinkan ini perlu menjadi perhatian semua pihak.

Dalam pasal 72 Undang-undang Perlindungan Anak ayat 1 disebutkan, mayarakat berperan serta dalam perlindungan anak, baik secara perseorangan maupun kelompok.

"Jadi sudah saatnya masyarakat saling bahu-membahu, bekerja sama untuk bisa bergerak menyuarakan perlindungan anak. Saat orang dewasa hadir mendampingi anak-anak dalam pergaulan secara positif, bisa dipastikan anak-anak akan mengarah ke pergaulan yang positif," kata Hendry.

Hendry berharap, kejadian pembuangan bayi tidak lagi terjadi. Kasus tersebut perlu dicegah dengan hadirnya orangtua, masyarakat, pemerintah, dan seluruh stakeholder yang ada di Banten.

"Terus menyuarakan tentang pentingnya peran keluarga dan orangtua dalam tumbuh kembang anak," tandasnya.

Kasus terbaru, warga Kabupaten Serang, Banten digegerkan penemuan bayi diduga dibuang oleh orangtuanya di dua lokasi berbeda dalam waktu semalam.

Sesosok bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di sebuah warung di Kampung Tancang, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Serang pada Minggu (4/12/2022) pukul 21.30 WIB.

Kemudian, penemuan bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di depan rumah warga Perum Bumi Nagara Lestari (BNL) Blok D2, Desa Nagara, Kecamatan Kibin, Serang pada Senin (5/12/2022) pukul 05.30 WIB.

Kedua bayi yang baru dilahirkan itu ditemukan warga dalam kondisi masih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com