KOMPAS.com - AS (34), terduga pelaku bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor (Mapolesk) Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, dikenal pendiam.
Hal itu diungkapkan rekan juru parkir AS di sebuah restoran di belakang Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
"Dia pendiam, kelihatannya kalau jagongan sama temennya biasa tidak se-vokal temannya," kata ER, dilansir dari Surya.co.id.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Pakai Bom Panci, Diduga Berisi Proyektil Paku
Seperti diketahui, AS sudah bekerja jadi tukang parkir di restoran tersebut sejak 2019. Sementara AS bersama keluarganya tinggal di sebuah indekos di daerah Siwal, Baki, Sukoharjo.
"Kalau pas tugas parkir biasanya dia pakai celana cingkrang karena saya sering lewat jadi tau juga. Punya jenggot tapi tipis, ga panjang. Pakainya rompi, tapi dibelakangnya ada bordiran tulisan juru parkir," tutur ER.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Bandung Pakai Bom Panci, Rusak Bangunan Polsek Astanaanyar
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT tempa AS indekos di Siwal, Baki. Menurut Suparno, AS dan keluarganya tidak pernah berbaur atau tampak ikuti kegiatan kampung.
Banyak warga yang tidak mengenal AS sama sekali, termasuk dirinya yang tinggal tak lebih dari 100 meter dari kos AS.
"Semuanya tidak pernah bersosialisasi, arisan tidak pernah ikut. Disini tidak ada yang mengetahui (kenal)," katanya.
"Kalau kata pemilik kos, sudah satu tahun. Itu yang bilang pemilik kosnya," kata dia, dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (7/12/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, AS adalah residivis yang pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo beberapa tahun silam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.