Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung, Pelaku Pernah Dipenjara di Nusakambangan

Kompas.com - 08/12/2022, 06:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.

Sebelum terjadi ledakan, seorang pria tiba-tiba masuk ke Mapolsek Astanaanyar dengan mengacungkan senjata tajam. Ia lalu menerobos barisan petugas yang sedang apel.

Saat anggota polisi berusaha menghindar, bom yang dibawa pria tersebut meledak. Pelaku bom bunuh diri tewas di tempat.

Baca juga: Kondisi Terkini 9 Polisi Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung

Total ada 10 orang yang menjadi korban. Delapan di antaranya anggota polisi, satu warga dan satu pelaku. Dari delapan anggota polisi yang jadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

Berikut ini 5 fakta kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astananyar, Bandung:

1. Pelaku pernah ditahan di Nusakambangan

Pelaku bom bunuh diri yang tewas di TKP adalah Agus Sujatno alias Agus Muslim. Ia adalah mantan narapidana kasus bom Cicendo, Bekasi, Jawa Barat.

Ia sempat dipenjara di Nusakambangan selama empat tahun dan bebas pada September 2021.

Agus merupakan mantan napi yang statusnya masih "merah" karena sulit dilakukan deradikalisasi.

Baca juga: Kisah Aipda Sofyan yang Gugur Dalam Tugas, Lindungi Para Polisi dari Aksi Bom Bunuh Diri

2. Seorang polisi gugur

Pemakaman jenazah almarhum Aipda Sofyan di pemakaman Sukahaji, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022).KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Pemakaman jenazah almarhum Aipda Sofyan di pemakaman Sukahaji, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022).
Saat terjadi bom bunuh diri, Aipda Sofyan yang bertugas di Polsek Astana meninggal dunia.

Karena gugur saat menjalankan tugas, Aipda Sofyan pun dinyatakan naik pangkat menjadi Aiptu Anumerta.

Ia dianggap sebagai pahlawan karena berusaha melindungi para anggota polisi lainnya dari akasi bom bunuh diri.

Saat kejadian, Aipda Sofyan sempat mengadang pelaku aksi bom bunuh diri agar tak masuk dan sempat bersitegang dengan pelaku.

Bahkan Aipda Sofyan sempat mendapat ancaman dari pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Meski sempat mundur, namun ledakan yang cukup dahsyat tak bisa dihindari Aipda Sofyan.

Baca juga: Berkekuatan Tinggi, Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung Diduga Pakai Bahan Peledak TATP

3. Nama seniman tari ikut terseret

Nama Bobby Ari Setiawan sempat tersebar di media sosial sebagai pelaku bom bunuh diri di Bandung.

Bobby pun membantah tujuan tersebut. Pria yang berprofesi sebagai seniman tari itu mengatakan bahwa motor yang digunakan pelaku dulunya pernah ia miliki.

Motor tersebut ia beli tahun 2001 dan dijual pada medio 2005-2006 kepada seorang makelar di Solo.

"Motor yang digunakan pelaku pernah jadi milik saya. Motor saya beli tahun 2001 merk Shogun dijual 2005 atau 2006 ke makelar di Solo sejak itu enggak tau lagi pemiliknya siapa karena tidak konfirmasi soal balik nama atau mau pajak motor," jelas Boby.

Ia mengaku tak ingat makelar yang membeli motornya dan dia juga memastikan sata menjual motor masih atas nama dirinya.

Baca juga: Firasat Sang Kakak saat Terakhir Kali Bertemu Aipda Sofyan, Korban Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

4. Pelaku dan keluarga indekos di Sukoharjo

Indekos AS, terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung. Indekos tersebut berada di Dusun II, Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (7/12/2022).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Indekos AS, terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung. Indekos tersebut berada di Dusun II, Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (7/12/2022).
Agus Sujatni alias abu Muslin ternyata indekos bersama istrinya, RS, dan anaknya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Di bagian depan kamar kos daerah Desa Siwal, Kecamatan Baki, ini terdapat gerobak makanan 'Pukis Bandung' berwarna hijau.

Tetangga kos, Endang (64), mengaku tak akrab dengan Agus dan juga istrinya. Menurutnya pasangan suami istri tersebut cenderung tertutup dan tak pernah keluar dari rumah kontarakan.

Menurutnya, setiap pagi Agus Sujatni selalu keluar kos untuk bekerja.

"Kalau pagi pas (AS) berangkat saya sapa. Berangkat mas? Udah sebatas itu saja," kata dia.

Baca juga: Aipda Sofyan Sempat Adang Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Sebelum Gugur

5. Istri pelaku meninggalkan kos

Endang bercerita istri Agus, R sempat menangis sambil menunjukkan foto suaminya yang tewas kepada tetangga kos.

Menurut Endang saat R menangis, dirinya baru selesai memetik daun pisang.

"Mbak kalau ada apa-apa itu curhat sama kita. Terus ditunjuk gambarnya begitu menunjukkan gambarnya (suami) saya menjerit," kata Endang.

Endang mengaku tak tahu jika suami R adalah pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung.

Baca juga: Insiden Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar, Seluruh Pintu Masuk Mapolda Kalsel Dijaga Petugas Bersenjata Lengkap

Menurut Endang, ia sempat menanyakan keberadaan Agus kepada istrinya. Saat itu R menjawab suaminya sedang menjadi pekerjaan untuk berjualan pukis.

Setelah kejadian tersebut, R diketahui meninggalkan rumah kos milik Surati.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo, Labib Zamani, Syakirun Ni'am | Editor : Khairina, Riska Farasonalia, Dita Angga Rusiana, Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com