PATI, KOMPAS.com - Banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Pati akhir bulan November disebabkan oleh pengelolaan hutan di Pegunungan Kendeng tak optimal.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menginstruksikan upaya reboisasi. Hal itu dikatakan Ganjar usai mengunjungi Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Pati, Rabu (7/12/2022). Desa tersebut adalah wilayah terdampak banjir terparah dengan catatan dua lansia tewas.
Laporan dari warga, banjir pernah terjadi sebelumnya namun tak setinggi kejadian terakhir.
"Tadi dapat masukan dari teman-teman di desa ternyata ini hulunya di Kendeng," kata Ganjar.
Baca juga: Cek Jembatan Juwana, Ganjar : Enggak Bisa Cepat, Kecuali yang Mengerjakan Bandung Bondowoso
Dari laporan, Ganjar menjelaskan ada perhutanan sosial yang dikelola tidak dengan baik. Sehingga tidak ada tanaman atau pohon yang fungsinya menyangga air.
"Kita mesti reboisasi yang ada di sana. Nanti kita siapkan, kita tanami saja," ujarnya.
Daerah tersebut, kata Ganjar, harus menjadi kawasan konservasi. Kejadian serupa bisa terulang jika kawasan itu tak segera dikonservasi.
"Ini yang dirasakan di sini. Maka ini serius mumpung masih ada waktunya kita coba nanti bantu untuk bibit agar bisa kita tanami dengan waktu yang cepat," tegas Ganjar.
Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menuturkan kepada Ganjar bahwa Pemkab Pati telah mempersiapkan bibit untuk ditanam. Meski begitu, Ganjar telah menghubungi dinas terkait untuk memberi bibit tambahan.
Ganjar menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu penanganan banjir di Pati. Terutama para relawan yang datang dari daerah-daerah penyangga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.