Aktivitas terakhir Banua Wuhu terjadi pada tahun 1919, yaitu pada 2 Februari 1919 dengan mengeluarkan lava.
Kemudian pada 2 April 1919 Banua Wuhu kembali mengeluarkan lava dan erupsi eksplosif yang menyebabkan air laut pasang dan menimbulkan ledakan-ledakan hebat yang merusak pohon kelapa dan membakar 25 rumah di pantai timur.
Sehari setelahnya atau pada 3 April 1919 terjadi erupsi dengan gumpalan uap setinggi 4-5.000 meter yang disertai erupsi-erupsi hebat.
Gunung api bawah laut Submarine Volcano 1922 terletak di sekitar Kepulauan Sangihe Talaud, Sulawesi Utara.
Ketinggian gunung api bawah laut Submarine Volcano 1922 belum diketahui, namun lokasinya diperkirakan berada di kedalaman 5.000 meter di bawah permukaan laut.
Seperti namanya, aktivitas terakhir Submarine Volcano 1922 terjadi pada tahun 1922 setelah rangkaian gempa bumi yang terjadi sejak tahun 1912.
Tercatat terjadi tidak kurang dari 3 kali gempa bumi submarin dengan episentrum di antara Pulau Mindanau dan Kepulauan Sangihe Talaud.
Gunung api bawah laut Nieuwerkerk adalah gunung api kembar yang berada di dekat Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Ketinggian gunung api bawah laut Nieuwerkerk I adalah lebih dari 1.900 meter dari dasar laut pada kedalaman 2.285 meter dari permukaan laut.
Sementara ketinggian gunung api bawah laut Nieuwerkerk II adalah lebih dari 1.800 meter dari dasar laut pada kedalaman 2.325 meter dari permukaan laut.
Antara kedua gunung api bawah laut berjarak sekitar 7 kilometer. Puncak Nieuwerkerk I dan II dipisahkan oleh sadel dengan kedalaman 600 meter dari Puncak II.
Aktivitas terakhir Nieuwerkerk terjadi pada tahun 1927.
Gunung api bawah laut Yersey berada di dekat Laut Banda Selatan.
Ketinggian gunung api bawah laut Yersey yang berada di kedalaman 4.200 meter dari permukaan laut belum diketahui,
Namun diperkirakan terdapat punggungan yang menjulang sekitar 600 meter dari dasar laut yang diidentifikasi sebagai Yersey.