Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Akan Kenakan Surjan Saat Upacara Adat Panggih Pernikahan Kaesang-Erina

Kompas.com - 06/12/2022, 19:39 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan menggunakan busana surjan saat upacara adat Panggih yang akan digelar di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta, 10 Desember 2022.

"Saat upacara Panggih Pak Jokowi akan menggunakan busana surjan Yogyakarta," ujar pemilik Wedding Organizer (WO) Pengantin Production, Wigung Wratsangka, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: 11.420 Relawan Jokowi Bakal Hadiri Pernikahan Kaesang-Erina di Puro Mangkunegaran

Ia mengatakan, surjan dipilih karena busana ini merupakan busana asli Solo dan Yogyakarta.

"Tetapi kan Solo dan Yogyakarta dulu-dulunya Mataram dulunya kan menyatu," kata dia.

Wigung menambahkan dalam prosesi adat Pernikahan Kaesang dan Erina, Jan Ethes dan Sedah Mirah juga dilibatkan. Kedua cucu Presiden ini bertugas membawa nampan cincin.

"Yang bawa nampan Jan Ethes dan Sedah Mirah, selain lucu juga umurnya sudah mencukupi. Lalu tidak mencuri fokus, kalau yang bawa besar pengantinnya tidak nampak. Serta dianggap lebih suci tanpa dosa," jelas dia.

Sebelumnya, Wigung menjelaskan tarian Golek Ayun-ayun memiliki makna berharap sedangkan Beksan Puji Astuti memiliki makna doa dan restu.

"Mengenai paesnya tetap Paes Ageng, kemungkinan agemannya (busana) kebaya memang ada perkembangan kalau Paes Ageng yang asli kan pakai dodot," katanya, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Jokowi Undang Presiden UEA ke Pernikahan Kaesang dan Erina

Sedangkan gending yang digunakan mengacu pada gending pakemnya merujuk pada Pranatan dan lampah-lampahan upacara putri Hamengku Buwono.

"Gending-gendingnya menggunakan Bindri, Ladran Pengantin, dan Boyong. Karena ini akan memakai gamelan Royal Ambarrukmo, Kanjeng Kyai Yoso Arum yang larasnya Selendro," ujar dia.

Wigung menjelaskan dalam upacara nikah Kaesang dan Erina sepakat menggunakan riasan Paes Ageng Kebesaran atau Paes Ageng Keprabon atau disebut juga dengan Paes Ageng Basahan.

Wigung Wratsangka menjelaskan awalnya kedua mempelai berencana menggunakan riasan Paes Ageng Jogja Putri. Namun, seiiring berjalannya waktu kedua mempelai sepakat menggunakan Paes Ageng Kebesaran.

"Riasan semula akan kenakan paes Jogja Putri kemudian berkembang, Mbak Erina setuju Paes Ageng Kebesaran," ujar dia, Selasa.

Wigung menjelaskan riasan Paes Ageng Kebesaran atau Paes Ageng Keprabon digunakan lantaran riasan ini khusus digunakan oleh Putri-putri Sultan Hamengku Buwono.

Tetapi lanjut dia, pada tahun 1960 Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengizinkan busana dan riasan ini digunakan oleh masyarakat luas.

"Pada era 60-an sudah diizinkan oleh HB IX untuk bisa digunakan oleh masyarakat umum. Itu yang memakai prada emas atau paes ageng," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com