Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambak Udang di Bangka Belitung Diduga Cemari Pantai

Kompas.com - 06/12/2022, 17:11 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com-Operasional sejumlah tambak udang di Kepulauan Bangka Belitung menuai sorotan karena diduga tidak dilengkapi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Air limbah yang berasal dari buangan setelah panen diduga dibuang ke laut dan mengakibatkan pantai tercemar.

Bahkan di Pantai Pasir Kuning Tempilang, sempat beredar video yang memerlihatkan air laut yang berubah kental dan keruh. Diduga karena telah tercampur dengan limbah dari tambak.

Baca juga: Limbah Berwarna Oranye dan Berbau Cemari Lingkungan di Lamongan, Forkopimcam Turun Tangan

Kondisi yang sama juga diduga terjadi di kawasan Penyak dan Kurau. Operasional tambak tidak dibarengi dengan ketersediaan IPAL.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Tengah, Me Hoa mengatakan, dugaan terkait IPAL yang tidak lengkap telah beberapa kali disampaikan masyarakat.

Me Hoa berencana menggelar rapat dengar pendapat (RDP) yang akan mempertemukan masyarakat dan pihak perusahaan.

"Saya memang sudah beberapa kali dapat informasi soal IPAL itu. Mungkin akhir bulan ini Badan Musyawarah bisa menyiapkan RDP," kata Me Hoa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Cairan Mirip Limbah Cemari Teluk Bima, Banyak Ikan Kecil Mati

Menurut Me Hoa, secara pribadi dia juga sudah menghubungi kantor penanaman modal dan lingkungan hidup.

Dari situ diketahui bahwa adanya pembagian kewenangan antara provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

"Penggunaan air laut wewenangnya ada di provinsi. Sedangkan air tawar ada di kabupaten," ujar Me Hoa.

Baca juga: Limbah Bekas Pelampung Rumput Laut Cemari Lautan, Lanal Nunukan Gandeng Nelayan dan Pembudidaya Rumput Laut dalam Gerakan Laut Bersih

Meskipun demikian, kata Me Hoa, rencana untuk RDP tetap dipersiapkan karena daerah kabupaten yang merasakan dampak lingkungannya.

"Kita bukan untuk menghambat investasi, tapi ada prosedur yang harus dijalankan. Karena ada yang sudah operasi tapi IPAL-nya masih dipertanyakan," ujar Me Hoa.

Dari data yang diterima DPRD, ada 19 lokasi tambak yang perlu dilakukan pengawasan. Agar limbah bisa dikelola dan tidak mencemari lingkungan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com