Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pemuda yang Bunuh 1 Keluarganya di Magelang dengan Racun, Sakit Hati hingga Investasi Fiktif

Kompas.com - 06/12/2022, 13:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Tersangka DDS (22) mengaku menyimpan dendam sakit hati sehingga nekat membunuh tiga keluarga kandungnya sekaligus. DDS merasa dianaktirikan oleh orangtuanya sejak awal dirinya masuk SMA.

"Karena sakit hati yang lama terpendam, sejak awal SMA, saya seperti dianaktirikan dalam keluarga," ungkap DDS di hadapan polisi dan awak media di Mapolresta Magelang, Jawa Tengah, Selasa (6/12/202).

Pria itu mengatakan sudah beberapa kali mengutarakan perasaannya kepada keluarga. Tapi menurut DDS, keluarga lebih memperhatikan sang kakak karena perempuan.

Baca juga: Sekeluarga di Magelang Tewas Diracun, Kerabat: Saya Hancur, Sekalipun Pelaku adalah Anaknya...

"Sudah beberapa kali (bicara dengan keluarga), tapi responsnya kayak kakak itu perempuan jadi lebih diperhatikan," imbuh DDS.

 

 

Puncaknya ketika pada suatu hari ayah dan ibunya menanyakan DDS terkait hasil investasi yang selama ini dikerjakan. Sejak 2021, DDS meminta uang ayah dan ibunya hingga Rp 400 juta untuk berinvestasi.

"Uangnya dari orangtua, (mengaku) buat investasi Rp 400 juta. Tapi hanya sedikit yang dipakai investasi, sebagian lagi buat yang lain," aku DDS.

Lebih lanjut, DDS merencanakan pembunuhan terhadap kedua orangtua dan kakaknya sejak 15 November 2022.

Dia kemudian mencari referensi dengan browsing di internet hingga menemukan berita tentang pembunuhan aktivis Munir yang menggunakan racun arsenik, kopi sianida Mirna dan sate sianida Bantul. "Saya cari referensi di Google, belajar dari beberapa kasus itu," katanya.

Dia mengaku membeli racun arsenik dan sianida lewat toko online (marketplace) sebanyak 4 kali dengan jumlah berbeda-beda, mulai 17-25 November 2022.

Baca juga: Sosok Pembunuh Satu Keluarga di Magelang: Si Bungsu yang Selalu Dipenuhi Kebutuhannya hingga Masih Diberi Uang Jajan

Racun arsenik digunakan untuk percobaan pembunuhan pertama namun gagal pada Rabu (23/11/2022). DDS mencampur racun arsenik ke dalam es dawet yang dibeli di daerah Butuh, Kabupaten Purworejo, sebelum diberikan ke para korban.

Karena gagal, selanjutnya, dia kembali beraksi dengan mencampur sianida ke dalam teh hangat dan kopi yang biasanya disajikan sang ibu pada Senin (28/11/2022) pagi.

"Benar, (sianida) dicampur di 2 gelas teh dan kopi," ucap DDS, pria penggangguran itu.

Tidak lama setelah itu, sekitar 15-30 menit, seluruh korban mengalami reaksi mual dan muntah sampai tak sadarkan diri. Mereka tewas di tempat dalam kondisi tergeletak di 3 kamar mandi berbeda. "Saya menyesal," ucap DDS singkat.

Plt Kapolresta Magelang AKBP Sajarod Zakun menerangkan, Tim Resmob Polresta Magelang telah melakukan serangkaian penyelidikan tentang adanya dugaan pidana dengan sengaja dan dengan rencana di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (28/11/2022) sekitar 08.00 WIB,

Baca juga: Pembunuh Satu Keluarga di Magelang Beli Sianida Pakai Uang Jajan yang Dikasih Orangtuanya

Tiga korban adalah Abas Ashar (58), Heri Riyani (54) dan Dea Khairunisa (25). Adapun tersangka DDS adalah anak bungsu keluarga tersebut.

"DDS mengakui bahwa dirinya sudah melakukan pembunuhan kedua orang tua dan kakak perempuannya dengan menggunakan bahan kimia KALIUM cn (sianida)," tandas Sajarod.

Dari pengakuan itu, menjadi salah satu dasar DDS ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, penetapan tersangka juga berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, barang bukti yang diambil dari sampel otopsi jenasah korban dan baran bukti yang ditemukan di mobil DDS.

"Seluruhnya ada kesesuaian, antara zat kimia sisa dan yang terkandung di dalam sampel pada saat otopsi," urai Sajarod.

Tersangka DDS akan dijerak pasal dalam pasal 340 KUHP atau pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com