Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Kunjungi Wadas, Warga Kontra Tambang Minta Ganjar Pranowo hingga Presiden Dievaluasi

Kompas.com - 06/12/2022, 13:10 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Warga kontra tambang di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo kembali menyampaikan aspirasi kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Warga meminta adanya evaluasi terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga presiden RI Jokowi Widodo terkait rencana tambang yang berada di desanya. Aspirasi warga tersebut disampaikan kepada Anggota Komnas HAM), Hari Kurniawan.

Salah satu warga kontra tambang Siswanto mengatakan, perjuangan warga sudah dilakukan sejak 2015, bahkan penolakan tambang tersebut berlangsung hingga 2022. Dari sekian upaya yang dilakukan, menurut Siswanto, perjuangan warga kontra tidak dianggap karena rencana tambang terus dilakukan.

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Rp 1 Miliar, Warga Wadas Ini Pilih Gunakan Uangnya untuk Beli Rumah di Sleman

"Aspirasi warga terus disampaikan. Baik dari tingkat pemerintagan paling bawah, dari Kepala Desa sampai Presiden berkaitan dengan persoalan Wadas. Tapi sampai hari ini sama sekali enggak ada respons atau tindakan tindakan yang diinginkan warga (penolak tambang) wadas," kata Siswanto saat dihubungi, Senin (5/12/2022).

Untuk itulah, dengan adanya kunjungan Komnas HAM di Desa Wadas pada Sabtu (4/12/2022) mereka menyampaikan aspirasinya.

Siswanto mengatakan warga saat ini sedang dalam tekanan dan bayang-bayang Konsinyasi. Berembus kabar, warga yang tak kunjung menyerahkan tanahnya akan berujung Konsinyasi atau pengambilan uang ganti rugi di Pengadilan.

"Mereka mendapat informasi, pengambil konsinyasi di pengadilan pun katanya tidak mudah," ujarnya.

Diketahui, dalam pertemuan itu,perwakilan Komnas HAM Hari Kurniawan juga akan membuka kembali kasus dugaan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, beberapa waktu yang lalu.

Dugaan kekerasan itu dilakukan, karena warga Wadas menolak rencana pemerintah yang menetapkan desa itu sebagai lokasi pertambangan batuan andesit untuk material pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Bener di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Bertemu Komisi III Soal Wadas, Ganjar: Pengambilan Andesit Hanya untuk Pembangunan Bendungan Bener

"Tidak menutup kemungkinan kami akan membuat tim ad hoc untuk menyelidiki kasus kekerasan yang dialami warga Wadas," ujar Hari saat mengunjungi Desa Wadas.

Di Desa Wadas, Hari Kurniawan, yang menjadi anggota komisioner baru periode 2022-2027 bertemu dengan puluhan warga Wadas yang masih konsisten menolak tambang. Warga menilai tambang tersebut akan merusak lingkungan dan warga akan kehilangan tanah pertaniannya.

"Bila tim ad hoc terbentuk, kami akan turun lagi ke Wadas untuk melakukan penyelidikan," kata hari melalui keterangan tertulis yang diterima pada Senin (5/12/2022) sore.

Dalam rilis resminya warga menyebut, aparat kepolisian diduga melakukan represi terhadap warga pada April 2021 dan Februari 2022.

Pada peristiwa April 2021, banyak kaum perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan saat menghadang aparat kepolisian yang memaksa masuk ke Desa Wadas.

Sedangkan pada Februari 2022, puluhan warga Wadas mengalami kekerasan dari aparat dan ditahan di kantor polisi.

Baca juga: Dikunjungi DPR RI, Warga Wadas Titip 3 Tuntutan Kepada Ganjar

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkab Kediri Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cendera Mata Tamu

Pemkab Kediri Bakal Jadikan Kerajinan Tas Rajut Karya Disabilitas sebagai Cendera Mata Tamu

Regional
Apresiasi Ketua RT dan RW, Bupati Kediri Naikkan Insentif

Apresiasi Ketua RT dan RW, Bupati Kediri Naikkan Insentif

Regional
Propam Polda Bali Periksa Oknum Polisi yang Dituding Coba Peras Pengusaha Tambang Rp 1,8 Miliar

Propam Polda Bali Periksa Oknum Polisi yang Dituding Coba Peras Pengusaha Tambang Rp 1,8 Miliar

Regional
Bupati Kediri Targetkan Persedikab Kediri Naik Kasta ke Liga 2

Bupati Kediri Targetkan Persedikab Kediri Naik Kasta ke Liga 2

Regional
Kisah Guru di Pelosok Banten, Berhenti Jadi Buruh demi Berjuang Memajukan Daerahnya

Kisah Guru di Pelosok Banten, Berhenti Jadi Buruh demi Berjuang Memajukan Daerahnya

Regional
Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Ajak Kaum Perempuan Hijaukan Lingkungan

Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Ajak Kaum Perempuan Hijaukan Lingkungan

Regional
Seorang Siswi SMP Dicabuli Pacarnya lalu Dijadikan PSK di Batam

Seorang Siswi SMP Dicabuli Pacarnya lalu Dijadikan PSK di Batam

Regional
Polisi: Agen Minta Ongkos Dahulu ke Setiap Pengungsi Rohingya Sebelum Kapal Berangkat

Polisi: Agen Minta Ongkos Dahulu ke Setiap Pengungsi Rohingya Sebelum Kapal Berangkat

Regional
Status Gunung Merapi Masih Siaga, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Bahaya

Status Gunung Merapi Masih Siaga, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Bahaya

Regional
Komika Lampung yang Tampil di Acara 'Desak Anies' Jadi Tersangka Dugaan Penistaan Agama

Komika Lampung yang Tampil di Acara "Desak Anies" Jadi Tersangka Dugaan Penistaan Agama

Regional
Pembunuh di Pontianak Divonis Ringan, Istri Korban Curhat di Medsos, Jaksa Banding

Pembunuh di Pontianak Divonis Ringan, Istri Korban Curhat di Medsos, Jaksa Banding

Regional
200 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh dengan 2 Kapal

200 Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh dengan 2 Kapal

Regional
Pengakuan Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Tempat Tidur

Pengakuan Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Tempat Tidur

Regional
Sopir yang Hanyut dengan Truknya di Banjarnegara Ditemukan Tewas

Sopir yang Hanyut dengan Truknya di Banjarnegara Ditemukan Tewas

Regional
Kejaksaan Purbalingga Sita Pom Mini yang Jadi Alat Pemalsuan Nota BBM

Kejaksaan Purbalingga Sita Pom Mini yang Jadi Alat Pemalsuan Nota BBM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com