Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Erupsi Gunung Semeru, Luncuran Awan Panas Guguran 6 Km dan Warga Evakuasi Ternak

Kompas.com - 05/12/2022, 16:57 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Petugas Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur melaporkan adanya luncuran Awan Panas Guguran (APG) dari puncak pada Senin (5/12/2022) pukul 11.36 Wib.

Jarak luncuran APG sekitar 6 kilometer ke arah sektor selatan dan tenggara Gunung Semeru.

Sementara itu, kondisi di sekitar lereng sedang diguyur hujan deras. Hal ini berpotensi memicu banjir lahar di aliran sungai.

Baca juga: 2 Jembatan Rusak akibat Erupsi Gunung Semeru, Akses Jalan dari Lumajang ke Malang Terputus

Hal itu diperkuat dengan pantauan dari seismograf bahwa terjadi banjir lahar dengan amplitudo maksimal (amak) 24 mm.

"Informasi dari pos pantau tadi ada APG dengan jarak luncur 6 kilometer, sekarang sedang hujan tentu akan ada banjir lahar, warga diminta segera mengamankan diri," kata Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Baca juga: Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Siang Ini, Jarak Luncur 6 Km

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengimbau warga di sekitar lereng Semeru untuk waspada saat berkendara.

Pasalnya, abu vulkanik yang diguyur hujan berpotensi menyebabkan longsor hingga jalan licin.

Hal itu diungkapkan Peneliti Bumi Madya PVMBG Agus Budianto saat diskusi diskusi bertajuk 'Informasi Kebencanaan Geologi dan Perizinan Air Tanah' yang dipantau melalui akun Instagram Badan Geolog di Jakarta, Senin.

"Abu itu bisa menjadi pelicin kalau terkena air hujan," ujarnya dilansir dari Antara.

Korban luka-luka

Sementara itu, dari data sementara BPBD Lumajang, Patria mengatakan, beberapa warga korban luka bukan karena APG.

Namun, karena terburu-buru saat menyelamatkan diri hingga membuatnya terjatuh.

"Ada beberapa yang mengalami luka sudah dapat perawatan, tapi bukan karena APG, mereka terburu-buru menyelamatkan diri dan terjatuh, kalau korban jiwa belum ada dan mudah-mudahan tidak ada," pungkas dia.

Evakuasi ternak

Selain itu, warga di Desa Sumberwuluh yang masih zona merah mulai mengevakuasi hewan ternak mereka.

"Hari ini masyarakat mulai mengevakuasi hewan ternak dibantu petugas di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, sedangkan di Kampung Renteng relatif aman," kata Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Menurutnya evakuasi hewan ternak menjadi bagian penting dalam penanggulangan bencana karena merupakan aset berharga bagi masyarakat, sehingga perlu diselamatkan.

"Dusun Kajar Kuning menjadi daerah terparah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dan evakuasi hewan ternak tidak bisa dilakukan pada hari pertama karena kondisi medan yang masih rawan," tuturnya.

(Penulis : Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor : Pythag Kurniati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

IRT di Lombok Tengah Jadi Korban Pencurian dan Pemerkosaan

IRT di Lombok Tengah Jadi Korban Pencurian dan Pemerkosaan

Regional
Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Jalan Kaligawe Semarang Sudah Kering, Arus Lalu Lintas Kembali Normal

Regional
Gara-gara Terima Telepon dari Pria Lain, Istri di Jambi Tewas Ditangan Suami

Gara-gara Terima Telepon dari Pria Lain, Istri di Jambi Tewas Ditangan Suami

Regional
Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

Soal Santri Tewas Tak Wajar di Jambi, Orangtua Minta Bantuan Kapolri

Regional
Cerita Penjual Kolang-kaling Musiman di Magelang, Raup Omzet Jutaan Rupiah Saat Ramadhan

Cerita Penjual Kolang-kaling Musiman di Magelang, Raup Omzet Jutaan Rupiah Saat Ramadhan

Regional
Cerita Siswa SMKN Jateng Jadi 'Volunteer' di Posko Banjir Kota Semarang

Cerita Siswa SMKN Jateng Jadi "Volunteer" di Posko Banjir Kota Semarang

Regional
Seorang Warga Amerika Serikat Meninggal Usai Menyelam di Raja Ampat

Seorang Warga Amerika Serikat Meninggal Usai Menyelam di Raja Ampat

Regional
Tragis, Balita di Cilegon Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet, Ini Kronologinya

Tragis, Balita di Cilegon Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet, Ini Kronologinya

Regional
Polres Sumbawa Bekuk 2 Muncikari Prostitusi 'Online' Tarif Rp 500.000

Polres Sumbawa Bekuk 2 Muncikari Prostitusi "Online" Tarif Rp 500.000

Regional
Pelabuhan Ciwandan Banten Mulai Layani Pemudik Motor 3-9 April 2024

Pelabuhan Ciwandan Banten Mulai Layani Pemudik Motor 3-9 April 2024

Regional
Berkat Kerja Keras Pj Apriyadi, 7 Desa di Muba Kini Dapat Nikmati Listrik PLN

Berkat Kerja Keras Pj Apriyadi, 7 Desa di Muba Kini Dapat Nikmati Listrik PLN

Regional
2 Kali Kalah, Benny K Harman Enggan Maju Lagi di Pilgub NTT

2 Kali Kalah, Benny K Harman Enggan Maju Lagi di Pilgub NTT

Regional
Kisah Sabiq, Disabilitas yang Mengajar Mengaji 100-an Anak di Salatiga

Kisah Sabiq, Disabilitas yang Mengajar Mengaji 100-an Anak di Salatiga

Regional
Keroyok Guru SMA, Ayah dan Anak di Lembata Ditetapkan Tersangka

Keroyok Guru SMA, Ayah dan Anak di Lembata Ditetapkan Tersangka

Regional
6 Wanita Sumbar Raih Kursi MPR RI, Keterwakilan Perempuan Naik

6 Wanita Sumbar Raih Kursi MPR RI, Keterwakilan Perempuan Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com