Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditkrimsus Polda Kaltim Bongkar Tambang Ilegal, Dua Orang Jadi Tersangka

Kompas.com - 05/12/2022, 16:31 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.comTambang ilegal di Kalimantan Timur memang belakangan ini menjadi sorotan publik.

Terlebih sejak Ismail Bolong membeberkan pernyataannya yang menyeret sejumlah pejabat tinggi Polri terlibat di dalamnya.

Sehingga Kapolri pun menginstruksikan jajarannya untuk mengungkap tuntas tambang ilegal yang ada beserta para pemain di dalamnya.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Ini Sebut Banyak Tambang Ilegal di Blora, Timbulkan Bencana

Hal ini kembali dibuktikan oleh jajaran Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Kaltim yang membongkar praktik ilegal mining di Desa Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Sabtu lalu (3/12/2022).

Dalam penindakan tersebut, 2 orang resmi ditetapkan sebagai tersangka dengan peran pemodal dan koordinator lapangan.

“Pengungkapan hasil dari laporan masyarakat yang masuk ke call center Kapolda Kaltim. Dari situ kami lakukan penyelidikan dan langsung melakukan pengungkapan,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo dalam konferensi pers pada Senin (5/12/2022).

Baca juga: Berantas Tambang Ilegal dan Beking, Polda Jateng dan Pemprov Awasi Perizinan

Lebih rinci dijelaskan bahwa informasi yang masuk tersebut langsung ditindaklanjuti petugas dengan meninjau lokasi perkara.

Benar saja, saat itu terdapat aktivitas penambangan tanpa izin di lokasi yang dimaksud. Polisi pun mengamankan 14 orang yang berada di lokasi perkara untuk dimintai keterangan.

“Kami temukan di situ adanya praktik ilegal mining, mulai dari penambangnya, hauling, juga proses logging di jetti maupun tongkang. Dari kegiatan tersebut kita mengamankan 14 orang yang sedang beraktivitas. Kemudian setelah kita lakukan pemeriksaan dan pendalaman melalui gelar perkara kita tetapkan 2 orang sebagai tersangka,” beber Dirkrimsus Polda Kaltim, Kombes Pol Indra Lutrianto Amstono.

Diketahui tersangka pertama berinisial AP yang berperan sebagai pengawas atau koordinator lapangan terhadap para pekerja yang lainnya yang menerima upah.

Kemudian tersangka kedua berinisial ES sebagai pemodal yang membiayai semua kegiatan penambangan ilegal batu bara di TKP tersebut.

Petugas juga mengamankan barang bukti di lokasi perkara berupa 3 unit alat berat jenis eksavator, 1 unit alat berat loader, 6 unit dump truck, serta beberapa tumpukan batu bara yaitu kurang lebih 5.000 metrik ton di stock room.

“Kemudian tumpukan batu bara sebanyak 1.000 metrik ton di pit, kemudian 1000 metrik ton yang sudah ada di dalam tongkang,” tambahnya. 

Dari keterangan para saksi yang diperiksa, aktivitas ilegal mining di lahan warga seluas 5 hektare ini telah berlangsung dua minggu.

Namun hal ini masih didalami kembali lantaran pemilik lahan belum dimintai keterangan petugas.

“Dari keterangan para saksi yang kita periksa mereka mengakui baru dua minggu bekerja. Luasannya itu sekitar 5 hektare milik masyarakat. Mereka tidak memiliki izin sama sekali. Pemilik lahan belum kami lakukan pemeriksaan, mungkin hari ini kita lakukan,” ungkapnya.

Kemudian, pemilik tongkang juga rencananya akan dimintai keterangan petugas lantaran berkaitan dengan tindak pidana sebagai penadah.

Meskipun belum diketahui ke mana rencananya batu bara ilegal ini akan dibawa dan dijual. 

“Para tersangka bekerja sama dengan pemilik tongkang, nah pemilik tongkang ini nantinya bisa disewa untuk mengangkut batu bara ini kemana. Nah tujuan berikutnya untuk dijual akan kami dalami,” jelasnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com