BATAM, KOMPAS.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daedah (KPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebut, Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Karimun (Wilayah Layanan Kepri 1) tidak lagi mendapatkan siaran TV analog.
Penghentian siaran TV analog merupakan program Analog Switch Off (ASO) Tahap II setelah sebelumnya dilakukan di Jabodetabek pada 2 November 2022.
“2 Desember 2022 kemarin, siaran TV analog resmi dimatikan di Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Karimun atau masuk dalam Wilayah Layanan Kepri 1,” kata Ketua KPID Kepri, Henky Mohari melalui telepon, Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Siaran TV Analog di DI Yogyakarta Dimatikan, Warga yang Kehabisan STB Pilih Puasa Nonton TV
Henky mengatakan, sejak awal 2022, seluruh saluran televisi di Batam dan Tanjungpinang sudah bersiaran secara simulcas (bersiaran secara analog dan digital).
“Jadi dari jauh-jauh sudah siap dan tidak ada persoalan lagi bagi lembaga penyiaran televisi untuk mematikan siaran analog di Kepri,” beber Henky.
Henky mengungkapkan, saat ini terdapat 23 saluran siaran digital yang bersiaran di wilayah layanan Kepri 1 seperti Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Karimun.
Baca juga: TV Analog di Bandung, Yogyakarta, hingga Batam Dimatikan Hari Ini, Kota Lain Kapan?
Terjadi penambahan lembaga penyiaran televisi yang memiliki izin di empat wilayah tersebut sejak pemberlakuan simulcas.
Sebelumnya, hanya ada 10 saluran lembaga penyiaran swasta dan publik yang bersiaran secara analog, saat ini terjadi penambahan hingga 23 saluran.
"Selama ini siaran analog hanya bisa ditonton di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, dengan adanya penyiaran digital, wilayahnya menjadi luas dengan masuknya Bintan serta Karimun dan juga terjadi penambahan saluran televisi sehingga masyarakat punya banyak pilihan saluran yang akan ditonton," jelas Henky.
Untuk Set Top Box (STB) yang dibagikan pemerintah serta penyelenggara multiplekser di Kepri sudah didistribusikan sejak awal 2022. Hingga saat ini, sudah lebih dari 11.000 dari 22.000 STB yang didistribusikan.
Bahkan kemarin sekitar 3.000 STB untuk wilayah Bintan dan Karimun dari penyelenggara multiplekser sudah mulai didistribusikan.
Bagi masyarakat mampu juga bisa membeli STB di pasaran karena sudah banyak tersedia di Tanjungpinang dan Batam, atau bisa mengganti televisi analognya dengan televisi digital sehingga tidak perlu memasang STB.
"Bagi masyarakat pecinta Piala Dunia juga bisa menyaksikan siaran Piala Dunia secara gratis dengan kualitas gambar yang jernih, bersih, dan canggih tanpa ada gangguan," pungkas Henky.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.