Tampilan mempelai pria akan dilengkapi dengan kuluk sebagai penutup kepala, dan membawa keris sebagai lambang kekuatan.
Sementara mempelai wanita akan mengenakan kemben dengan bagian bahu dan dada atas terbuka. Sementara bagian bawahnya juga akan mengenakan dodot.
Selain aksesori lain, kedua mempelai akan mengenakan aksesori khas berupa perhiasan yang dikenakan di lengan.
Busana Basahan memiliki makna dan harapan harapan agar mempelai dapat menjalani rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, dan dapat berjalan selaras dengan alam.
Baju surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang dahulu digunakan para pria dari kalangan bangsawan dan aparatur sipil. Surjan dahulu merupakan jenis busana sehari-hari .
Saat ini surjan hanya digunakan di acara-acara resmi atau upacara adat, yang dipadukan dengan kain jarik dan blangkon.
Surjan biasanya memiliki motif lurik seperti coklat dan hitam, walaupun saat ini terdapat model surjan dengan corak warna yang lain.
Surjan juga disebut sebagai bagian dari ajaran Sunan Kalijaga yang kaya dengan filosofi.
Nama surjan diambil dari bahasa Arab yaitu Sirajaan yang artinya lampu atau dalam bahasa JAwa disebut dengan Pepadhang.
Lima kancing pada baju surjan melambangkan rukun Islam.
Selanjutnya tiga kancing di depan yang tertutup melambangkan tiga dari rukun Islam yaitu syahadat, shalat dan puasa.
Sementara dua kancing di leher yang terlihat merupakan lambang dari dua rukun Islam lainnya yaitu zakat dan haji.
Sementara blangkon yang dikenakan menggambarkan rukun iman,
Batik juga menjadi salah satu pakaian adat Jawa Tengah yang cukup populer.
Ragam motif batik khas Jawa Tengah bahkan ada yang bertahan hingga ratusan tahun.
Adapun beberapa batik dari Jawa Tengah sesuai asal daerahnya antara lain Batik Pekalongan, Batik Solo, Batik Lasem, Batik Jepara, dan Batik Banyumasan.
Sementara beberapa motif batik yang terkenal dari Jawa Tengah antara lain Batik Tujuh Rupa, Sido Arum, Parang Poro, Kawung, Parang, Truntum, dan Sidomukti.
Sumber:
gramedia.com
nu.or.id
regional.kompas.com (William Ciputra, Dini Daniswari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.