Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Hujan Abu, Warga Sekitar Lereng Gunung Semeru Mengungsi

Kompas.com - 04/12/2022, 15:14 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Warga yang tinggal di lereng sisi tenggara Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai mengevakuasi diri.

Penduduk Dusun Kajarkuning dan Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, itu bergerak menjauhi Gunung Semeru untuk menghindari hujan abu.

Mereka mengungsi ke sekitar Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

”Debu vulkanik Semeru mulai turun pukul 10.20 tadi. Ini banyak warga mengungsi atau berlindung di sekitar Pos Pantau Semeru yang lokasinya berada di ketinggian,” kata Peltu Suparman, petugas dari Koramil Pronojiwo, Minggu (4/12/2022), dilansir Harian Kompas.

Baca juga: Awan Panas Gunung Semeru Meluncur hingga 11 Km, Lewati Jembatan Gladak Perak

Suparman mengatakan, abu letusan Gunung Semeru terbang dari arah utara mengikuti arah angin.

Sejumlah dusun pun terdampak abu tersebut.

”Yang terdampak abu vulkanik adalah yang berada di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan. Situasi gelap karena langit tertutup debu,” katanya.

Anggota Tim Rescue 020 Dewa Saputra menyebutkan, warga yang mengungsi berasal juga dari Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

”Warga mengungsi karena abu vulkanik cukup pekat. Mereka yang mengungsi mulai dari Desa Supiturang hingga Desa Oro-Oro Ombo,” katanya.

Baca juga: Status Gunung Semeru Naik Jadi Awas

Menurut Dewa, lokasi pengungsian tersebar karena warga panik melihat abu vulkanik cukup pekat.

Tim Rescue 020 di Desa Supiturang pun belum bisa dihubungi kembali karena terkendala debu vulkanik pekat.

Menjelang tengah hari, abu vulkanik terus turun ke permukiman warga.

 

Lokasi hunian sementara korban erupsi Semeru pada 2021 di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pun mulai gelap tertutup abu vulkanik Semeru.

Sebagian warga yang tinggal di lokasi itu turut mengungsi ke Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro.

”Huntara sudah mulai gelap. Sebagian warga mulai mengungsi ke Balai Desa Penanggal,” kata Suliyanto, penghuni huntara yang sebelumnya merupakan korban erupsi Semeru 2021.

Baca juga: Status Gunung Semeru Naik Jadi Awas

Kepala Bidang Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, masih berada di lapangan untuk menghalau masyarakat yang ada di zona merah dan oranye.

”Kedua zona tersebut mesti kosong dari aktivitas warga. Untuk yang lainnya masih menunggu perkembangan,” ucapnya. Daerah yang masuk zona merah dan harus disterilkan misalnya Curah Kobokan, Kamar Kajang, Kamar A, dan Sumbersari.

Terkait dengan evakuasi, Wawan mengatakan, saat ini banyak warga yang mengevakuasi diri sendiri.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Kejadian yang Sama Pada 4 Desember 2021

Sebagai informasi, Gunung Semeru kembali meletus pada hari ini dan meluncurkan awan panas hingga 11 kilometer.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menaikkan status gunung di perbatasan Lumajang dan Malang itu menjadi awas (level IV).

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.id dengan judul Hindari Hujan Abu, Warga di Lereng Semeru Mengevakuasi Diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perajin Cobek Batu Kali dari Magetan, tetap Bertahan di Saat Banyak yang Memakai Blender

Kisah Perajin Cobek Batu Kali dari Magetan, tetap Bertahan di Saat Banyak yang Memakai Blender

Regional
11 Pasien DBD Kondisi Berat Dirawat di RSHS, Kenali Ciri-cirinya

11 Pasien DBD Kondisi Berat Dirawat di RSHS, Kenali Ciri-cirinya

Regional
Alasan Ketua DPRD Solok Keluarkan Pisau Saat Sidang, Merasa Keamanannya Terancam

Alasan Ketua DPRD Solok Keluarkan Pisau Saat Sidang, Merasa Keamanannya Terancam

Regional
Tabrakan Pikap Vs Minibus di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Tabrakan Pikap Vs Minibus di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah

Jelang Lebaran, Pemkot Semarang Gelar Bazar Ramadhan dan Tebus Sembako Murah

Kilas Daerah
Cerita Polisi dan Begal Sadis Saling Todong di Balik Gorden Tipis, Nyawa Selamat Pistol Tak Meletus

Cerita Polisi dan Begal Sadis Saling Todong di Balik Gorden Tipis, Nyawa Selamat Pistol Tak Meletus

Regional
Tolak Minum Miras, Pemuda di NTT Dianiaya dan Motornya Dibakar

Tolak Minum Miras, Pemuda di NTT Dianiaya dan Motornya Dibakar

Regional
Diduga Mabuk, Mahasiswa di Bandung Tabrak 'Driver' Ojol hingga Tewas

Diduga Mabuk, Mahasiswa di Bandung Tabrak "Driver" Ojol hingga Tewas

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Memiliki Senjata Api

WN Papua Nugini Ditangkap karena Memiliki Senjata Api

Regional
Kebakaran di Kampung Rumput Laut Nunukan, Dua Rumah dan 2 Mobil Hangus

Kebakaran di Kampung Rumput Laut Nunukan, Dua Rumah dan 2 Mobil Hangus

Regional
Nenek yang Tertimbun Longsor di Sentul Bogor Ditemukan Meninggal Dunia

Nenek yang Tertimbun Longsor di Sentul Bogor Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
134 Napi di Rutan Bima Diusulkan Dapat Remisi Idul Fitri

134 Napi di Rutan Bima Diusulkan Dapat Remisi Idul Fitri

Regional
Ramai Konten 'War' Takjil, Sandiaga: Ajakan Membawa Berkah

Ramai Konten "War" Takjil, Sandiaga: Ajakan Membawa Berkah

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Regional
Banjir Bandang dan Rob Rendam 110 Rumah Warga di Bima

Banjir Bandang dan Rob Rendam 110 Rumah Warga di Bima

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com