Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Bedana Asal Lampung: Sejarah Singkat, Gerakan, dan Busana

Kompas.com - 03/12/2022, 21:55 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Bedana berasal dari Lampung.

Tepatnya, tari Bedana berasal dari masyarakat Lampung Saibatin yang sebagian besar tinggal di pesisir.

Tari Bedana adalah tari hiburan yang ditarikan secara berpasangan oleh penari putra dan putri.

Keberadaan tari Bedana juga sebagai perwujudan simolis dari adat istiadat dan agama yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung.

Keunikan tari Bedana adalah adanya perpaduan antara budaya Lampung dan Melayu.

Berikut ini adalah sejarah singkat, gerakan, busana, dan musik pengiring tari Bedana.

Tari Bedana

Sejarah Singkat Tari Bedana

Tari Bedana berkembang sejalan dengan masuknya agama Islam di Lampung. Tari Bedana dibawa oleh orang Arab ke Lampung pada tahun 1930. Saat itu, ada tiga orang penduduk Lampung yang belajar tarian ini.

Kemudian, tari Bedana menyebar ke seluruh daerah Lampung sebagai tari tradisional yang mencerminakan tata kehidupan masyarakat Lampung.

Baca juga: Tari Bedana, Cermin Tata Kehidupan Masyarakat Lampung

Tarian ini menjadi wujud simbolik adat istiadat, agama, dan etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung.

Sehingga, tari Bedana memiliki kesamaan ragam gerak dengan tari-tari dari daerah lain.

Gerak Tari Bedana

Tari Bedana memiliki sejumlah ragam gerak.

Tari Bedana ditarikan secara berpasangan antara penari putra dan putri. Namun dalam menari, para penari tersebut tidak boleh saling bersentuhan.

Hal ini karena adanya perpaduan budaya Lampung dan Melayu yang merujuk pada ajaran Islam dalam tarian ini.

Berikut ini adalah sejumlah gerakan dalam tari Bedana.

1. Tahtim

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com