GROBOGAN, KOMPAS.com - Pemerintah resmi menghentikan siaran TV analog di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2022) dini hari hari pukul 00.00 WIB.
Di beberapa kecamatan di Grobogan, matinya siaran TV analog dibarengi dengan banjir yang merendam permukiman setempat.
Berdasarkan data BPBD Grobogan, banjir akibat luapan Sungai Lusi tercatat menggenangi sebanyak 460 rumah di wilayah Kecamatan Purwodadi. Banjir juga merendam ratusan rumah di Kecamatan Tawangharjo dan Grobogan.
Baca juga: 15 Hal tentang Migrasi TV Analog ke TV Digital yang Wajib Diketahui
M Nur Cholis (49), warga Jagalan, Purwodadi mengaku kelimpungan akibat banjir setinggi lutut kaki orang dewasa yang menggenangi rumahnya sejak semalam.
Belum lagi pengangguran ini harus dipusingkan dengan migrasi sistem siaran televisi analog ke sistem siaran digital atau Analog Switch Off (ASO).
Kebijakan suntik mati TV analog yang telah mengudara selama hampir 60 tahun di Indonesia ini dinilai memberatkan warga kurang mampu. Apalagi belakangan harga Set Top Box (STB) melambung tinggi.
"Sudah jatuh tertimpa tangga. Lebih baik saya tidak menonton televisi selamanya tidak masalah. Harga STB di Grobogan aja Rp 350.000. Uang dari mana, sedangkan saya masih susah nyari kerja," tutur Cholis yang selama ini merawat adiknya yang terkena stroke, Sabtu siang.
Sementara itu Hendri Agus (35) warga Kemasan, Purwodadi mengatakan pembagian STB gratis bagi rumah tangga miskin di wilayah perkotaan Purwodadi terpantau kurang merata. Aktivis LSM ini menilai pembagian STB sarat akan penyelewengan.
"Setiap RW rata-rata hanya dua orang yang dapat STB. Bahkan ada warga yang sudah pindah domisili masih menerima STB," ungkap Hendri yang permukiman di wilayahnya terendam banjir 70 sentimeter.
Plt Kepala Diskominfo Grobogan Heru Dwi Cahyono mengatakan penyaluran bantuan STB untuk rumah tangga miskin yang berlangsung sejak awal November sudah rampung 100 persen. "Dari stok barang sebanyak 52.313 sudah tersalur semuanya," terang Heru.
Menyoal keluhan warga kurang mampu yang belum menerima STB gratis, Heru pun memaklumi menyusul jatah STB dari Kemenkominfo terbatas. Pemkab Grobogan, kata dia, masih berupaya menutup kekurangan jatah STB.
"Memang tidak merata kepada semua keluarga tidak mampu. Keluarga tidak mampu jauh lebih besar dari kuota yang diberikan oleh kemenkominfo. Kita usulkan kembali, namun menyesuaikan kuota. Belum ada informasi apakah masih ada kebijakan pembagian STB tahap dua," pungkas Heru.
Baca juga: Siap-siap, Siaran TV Analog di DIY Dimatikan Tengah Malam Nanti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.