Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pemerkosaan di Kos-Kosan Ditangkap, Tersangka Nonton Film Porno Setiap Kali Jalankan Aksinya

Kompas.com - 02/12/2022, 10:45 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com – Seorang pelaku teror pemerkosaan dan pelecehan seksual yang diketahui sudah malang melintang menyasar setiap rumah kos-kosan mahasiswi di Majene, Sulawesi Barat akhirnya ditangkap petugas kepolisan polres Majene, Rabu (30/11/2022).

Sebelum melakukan teror ke kos-kosan atau asrama putri, pelaku terlebih dahulu menonton film porno lewat handphone untuk memancing birahi atau libido seksualnya.

Pelaku yang berinsial T tersebut ditangkap setelah membuat resah penghuni kos-kosan dan asrama putri.

Baca juga: Fakta-fakta Remaja Lecehkan 2 Siswi SD di Cipete, Berawal Sering Nonton Video Porno

Kepada polisi, T mengaku sebelum menyasar, dirinya terlebih dahulu melakukan survei dengan cara mendatangi kos calon korbannya.

T mengatakan, dia memelajari situasi lokasi, termasuk bagaimana cara dia bisa masuk ke kamar kos yang jadi incarannya.

Kapolres Majene, AKBP Febryanto Siagian mengungkapkan, berdasarkan LP/115/XI/2022/Polda Sulbar/Res Majene/ SPKT 27 November 2022, T sebelum melancarkan aksinya sudah melakukan pengintaian terhadap korbannya di berbagai lokasi asrama putri.

“Sebelum beraksi di rumah kos-kosan calon sasarannya, pelaku terlebih dahulu mengintai lokasi atau sasarannya. Pelaku juga menonton film forno terlebih dahulu setiap kali akan menjalankan aksinya. Saat hasratnya memuncak pelaku baru mulai berkasi,” jelas Febryanto.

T yang masih bocah ingusan (19) ini ditangkap saat menjalankan aksi berikutnya di Kos Hijau Toska. Pelaku sehari-harinya diketahui merupakan buruh bangunan.

Dihadirkan di hadapan awak media, T mengaku pernah melakukan pengintaian asrama Kos Hijau Toska.

Baca juga: Polisi Buru 9 Pelaku Pemerkosaan Bocah SD Berusia 11 Tahun di Sulsel, Semua Tetangga Korban

Di hadapan polisi, T mengaku langsung bergairah saat melihat lekukan tubuh salah satu korbannya yang saat itu hanya mengenakan sarung ketika menjemur pakaian di halaman asrama.

Selanjutnya, tersangka menunggu momen yang tepat. Umumnya pelaku bergerak pada malam atau menjelang dini hari, saat aktivitas asrama putri sudah sunyi dan pemiliknya sudah tertidur lelap.

Sebelum menjalankan aksinya, terduga pelaku T terlebih dahulu memancing hasratnya dengan menonton film porno lewat handphone milik temannya.

Saat libido seksualnya sedang memuncak, T baru mulai melancarkan aksinya dengan mendatangi kos-kosan putri yang sebelumnya sudah diintai.

Pelaku Teror Perkosaan di Kos-Kosan Ditangkap, Tersangka Nonton Film Forno Setiap Kali Jalankan Aksinya *** Local Caption *** Pelaku Teror Perkosaan di Kos-Kosan Ditangkap, Tersangka Nonton Film Forno Setiap Kali Jalankan AksinyaKOMPAS.COM/JUNAEDI Pelaku Teror Perkosaan di Kos-Kosan Ditangkap, Tersangka Nonton Film Forno Setiap Kali Jalankan Aksinya *** Local Caption *** Pelaku Teror Perkosaan di Kos-Kosan Ditangkap, Tersangka Nonton Film Forno Setiap Kali Jalankan Aksinya

 

Di Kos Hijau Toska, ,elihat pintu kamar korban tidak terkunci, pelaku pun dengan gampang melancarkan aksinya. Terduga pelaku langsung masuk kamar korban dan berbaring di samping korban yang sudah tertidur pulas.

Namun kali ini aksinya ketahuan. Penghuni kos yang menyadari kamarnya kedatangan tamu tak diundang sempat berusaha meraih HP di bawah kakinya.

Baca juga: 1 Lagi Buron Kasus Pemerkosaan Remaja di Kupang Ditangkap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com