SEMARANG, KOMPAS.com - Sutradara sekaligus produser film asal Semarang, Tries Supardi (29) punya persepsi menarik mengenai karya-karya yang dibuat.
Di antara banyaknya isu yang terjadi di masyarakat, Tries, panggilan akrabnya, lebih fokus mengembangkan isu sosial dan kemanusiaan di setiap karyanya.
Bukan tanpa alasan Tries memilih hal tersebut. Menurut pria lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu, hadirnya seniman di Indonesia memiliki peran penting dalam mewakili suara-suara masyarakat yang terpinggirkan.
Baca juga: Pejabat di DIY Main Ketoprak, Sutradara Sebut Kapolda Ingin Peran Paling Antagonis
Tidak hanya itu, Tries menyebut, banyak permasalahan sosial masyarakat yang belum banyak tersorot secara arus utama. Dengan demikian, dirinya mencoba untuk menyajikan persoalan tersebut melalui karya audio visual.
"Karena seniman hadir untuk mewakili suara mereka yang terpinggirkan, suara-suara yang tak terdengar. Barangkali nantinya itu bisa menjadi dampak. Saya mempercayai itu betul, mestinya karya memang hadir untuk menyuarakan sesuatu," jelas Tries kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
Hal tersebut dibuktikan dengan karya-karya yang digagas oleh Tries. Beberapa di antaranya, film dokumenter yang berjudul Mencari Matahari, menceritakan tentang buruh migran yang mengalami diskriminasi, pelecehan seksual, kekerasan, hingga negara tidak hadir.
Ada pula film Keping Puzzle, yang bercerita tentang kisah disabilitas dan autisme. Tidak hanya itu, ada juga film Karundungan yang menyoroti isu lingkungan, Bersepeda ke Bulan, film omnibus yang menggambarkan peristiwa 1998.
"Ya banyak hal, yang tujuannya membela mereka-mereka yang terpinggirkan. Setiap sutradara punya pilihan masing-masing, tapi kalau saya lebih kesitu, sosial masyarakat dan politik," tutur pria kelahiran Jakarta ini.
Selain pemilihan isu, Tries menyebut, seorang sutradara juga punya pilihan terkait pendekatan apa yang digunakan. Seperti dirinya yang lebih sering menggunakan pendekatan sastra.
Baca juga: Edwin Menangi Sutradara Terbaik FFI 2022
Salah satu contohnya, pada film Bersepeda ke Bulan. Tries menggambarkan cerita muda-mudi yang mengukir cerita di sepanjang sudut Kota Semarang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.