KOMPAS.com - Nama-nama kereta api di Indonesia memang cukup unik, beberapa di antaranya terinspirasi dari nama gunung.
Istilah argo dalam penamaan kereta api sendiri juga mengambil istilah dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti gunung.
Baca juga: Uniknya Inspirasi Nama Kereta Api di Indonesia, dari Jaka Tingkir hingga Prameks
Hal ini bisa diamati ketika Anda tengah memesan tiket, di mana terdapat berbagai nama kereta api untuk rute yang dipilih.
Ragam nama kereta api tersebut akan membedakan jam keberangkatan, kelas, atau jurusan atau rute yang akan dilalui.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa nama kereta api yang terinspirasi dari nama gunung yang berada di sekitar rute yang dilewatinya.
Baca juga: Sejarah Jalur KA Trans-Sulawesi, Jalur Kereta Api Pertama di Sulawesi yang Perlahan Mulai Terwujud
KA Argo Bromo Anggrek adalah kereta api dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan luxury.
Ternyata nama KA Argo Bromo Anggrek terinspirasi dari nama Gunung Bromo.
Gunung Bromo terletak di Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian 2.329 mdpl.
KA Argo Lawu adalah kereta api dengan relasi Solo Balapan-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan luxury.
Nama KA Argo Lawu ternyata terinspirasi dari nama Gunung Lawu.
Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan tiga puncaknya yang terkenal yaitu Hargo dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah.
KA Argo Muria adalah kereta api dengan relasi Semarang Tawang-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif.
Nama KA Argo Muria ternyata terinspirasi dari nama Gunung Muria.
Gunung Muria terletak di Provinsi Jawa Tengah bagian utara dengan ketinggian 1602 mdpl.
KA Argo Sindoro adalah kereta api dengan relasi Gambir-Semarang Tawang PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif.