PONTIANAK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali mengunjungi Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dalam rangka meresmikan Pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajaking (TBBR) atau temu akbar pasukan merah yang digelar di Rumah Radakng Pontianak, Selasa (29/11/2022).
Pasti banyak yang bertanya, apa itu Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajaking (TBBR) atau pasukan merah?
Baca juga: Jokowi Janji Bangun Dayak Centre di Kawasan IKN
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, Bahaupm Bide Bahana TBBR ini sendiri merupakan acara adat suku Dayak, yaitu pertemuan masyarakat adat Dayak dengan pemimpinnya, yakni Presiden Indonesia.
“Bahaupm Bide Bahana ini dalam bahasa Dayak Kanayatn adalah pertemuan perkumpulan besar masyarakat yang bertemu dengan rajanya. Jadi, dalam acara ini mengambil filosofi dan menempatkan Presiden Jokowi sebagai rajanya,” kata Lasarus saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).
Tariu Borneo Bangkule Rajaking (TBBR) atau dikenal dengan sebutan Pasukan Merah adalah salah satu organisasi besar di tanah Borneo yang berkonsentrasi dan konsisten dalam pelestarian adat dan budaya Dayak.
Baca juga: Naik Dango, Tradisi Suku Dayak Kanayatn: Asal-usul, Tujuan, dan Pelaksanaan
Lasarus menerangkan, selain mengejawantahkan kekuatan pasukan dari Kerajaan Dayak Bangkule Rajang, yakni kerajaan Dayak tempo dulu, dalam kontek kekinian, TBBR juga eksis membela hak-hak masyarakat adat.
“Sebuah catatan sejarah bagi TBBR sebagai salah satu organisasi berlatar belakang budaya Dayak mampu menghadirkan Presiden Joko Widodo pada temu akbar ini. Saya berharap momen ini digunakan TBBR untuk menyampaikan visi misi dan berbagai permasalahan adat budaya Dayak kepada Presiden,” harap Lasarus.
Sebagai organisasi besar, Lasarus yakin TBBR tetap solid, tetap konsisten memperjuangkan harkat dan martabat Dayak, serta selalu setia dan terdepan dalam menjaga Pancasila dan memelihara kebhinekaan dalam bingkai NKRI.
“Terima kasih juga kita sampaikan kepada Presiden Joko Widodo yang telah menunjukkan kepeduliannya kepada semua kalangan tak terkecuali masyarakat Dayak,” ucap Lasarus.
Menurut Lasarus, hadirnya Presiden Jokowi dalam acara adat suku Dayak adalah bentuk perhatian dan kepedulian atas keberagaman bangsa Indonesia. Kehadiran Presiden Jokowi, kata Lasarus, semakin mempertegas komitmennya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinnekaan.
"Sebagai orang Dayak dan warga Kalbar, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden Jokowi yang berkenan hadir dalam Temu Akbar Pasukan Merah. Bapak Presiden telah menunjukkan kepedulian yang luar biasa besar atas keberagaman dan kebhinnekaan bangsa kita," ucap Lasarus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.