Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran Asal Bima Dikabarkan Meninggal di Malaysia

Kompas.com - 30/11/2022, 13:37 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Suparti (40) dikabarkan meninggal dunia di sebuah kamar kontrakan di Malaysia.

Warga Desa Rompo, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu meninggal pada Selasa (29/11/2022) setelah beberapa hari mengurung diri karena sakit. 

"Benar, saya dapat laporan dari keluarganya tadi malam," kata Kepala Desa Rompo, Makturu saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Berangkat Ilegal, Pekerja Migran Asal Bima Ditangkap Polisi Malaysia

Makturu menjelaskan, kabar meninggalnya PMI tersebut diketahui pihak keluarga setelah ada unggahan dari salah seorang PMI di media sosial.

Setelah ditelusuri, PMI itu ternyata Suparti, ibu dua anak yang berangkat ke Malaysia sebagai PMI 6 tahun lalu.

Baca juga: 5 Siswi SMA di Bima Keroyok Temannya, Bermula Cekcok di WhatsApp

Jenazah almarhumah saat ini sudah berada di rumah sakit setempat untuk dimasukkan dalam peti.

"Terkait pemulangan kita sudah kirim surat permohonan yang dilampirkan keterangan domisili. Sesuai permintaan kami kirim langsung ke pemerintah Malaysia," jelasnya.

Menurutnya, keluarga sangat berharap jenazah almarhumah bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya, termasuk dua orang anak yang ditinggalkan.

Menurut pengakuan pihak keluarga, Suparti berangkat ke Malaysia 6 tahun lalu setelah memutuskan cerai dengan suaminya di Bima.

Setelah berada di sana, ia kemudian menikah dengan pria berkebangsaan Banglades hingga dikaruniai dua orang anak.

Sekian lama tak berkomunikasi dengan keluarga di Bima, Suparti kemudian dikabarkan meninggal dunia karena jatuh sakit.

"Keluarga sangat berharap pemulangan jenazah dan dua anaknya itu. Kasihan anaknya di sana terlantar jika dikuburkan di Malaysia," ujarnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima, Fatahullah yang dikonfirmasi terkait persoalan ini mengaku belum mendapat laporan dari pihak keluarga maupun pemerintah desa.

"Belum bisa saya jawab, karena saya belum mendapat pengaduan soal ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com