MAGELANG, KOMPAS.com - Pakar dari Polda Jateng membeberkan seberapa berbahayanya arsenik, racun yang digunakan Deo Daffa (22) untuk membunuh keluarganya di Magelang, Jawa Tengah.
Kabid Dokkes Polda Jateng, dr Sumy Hastry Purwanti menyatakan, dari hasil otopsi terhadap tiga jenazah ditemukan banyak tanda kerusakan pada organ tubuh yang disebabkan zat kimia berbahaya.
Organ tubuh mulai dari bibir, tenggorokan, saluran napas atas sampai lambung kemerahan seperti terbakar.
Baca juga: Racun yang Dipakai Anak Bunuh Sekeluarga di Magelang Jenis Arsenik, Organ Dalam Korban Rusak
"Tiga jenazah meninggal tidak wajar dan setelah kita otopsi semua minum air atau cairan yang ada racunnya, karena dari saluran napas atas, dari bibir sampai lambungnya ada merah dan seperti terbakar. Para korban meminum suatu zat beracun," kata Sumy, di rumah duka, Selasa (29/11/2022).
Bahkan, dr Sumy menjelaskan otak, jantung, paru-paru, sampai usus juga rusak. Terdapat jejak racun yang menjadi penyebab kematian mereka.
"Ya, merah seperti terbakar karena prosesnya cepat, masuk ke pembuluh darah sehingga mematikan," imbuh Sumy.
Berdasarkan olah TKP, diketahui sebelum tewas, ketiga korban minum teh dan kopi yang sudah dicampur dengan arsenik.
Sumy menuturkan, ketiganya tewas dalam rentang waktu 15-30 menit usai meminum minuman bercampur racun tersebut.
"Kadarnya racun ya sangat mematikan karena bisa 3 orang dewasa meninggal karena (minum) cairan yang ada racunnya itu," tandas Sumy.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas Diracun oleh Sang Anak di Magelang, Kepala Desa: Masih Engga Percaya
"Jenis racunnya zat beracun ya bisa golongan sianida, golongan arsenik, golongan yang lain seperti itu. Kadarnya juga sangat tinggi," imbuhnya.
Senada dengan dr Sumy, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Muchamad Sajarod Zakun menuturkan, jajarannya menemukan sisa racun golongan arsenik.
Dia menerangkan, Deo Daffa memasukkan racun tersebut ke teh dan kopi masing-masing dua sendok teh. Bisanya teh dan kopinya disajikan sang ibu setiap pagi.
"Dia (tersangka) memasukkan racun arsenik pakai 2 sendok ke dalam teh dan kopi yang setiap pagi disajikan oleh ibunya. Ketika ibunya keluar dari dapur, tersangka mencampurkannya," jelas Sajarod.
Sajarod melanjutkan, pelaku membeli racun itu lewat pesanan online. Pihaknya kini mendalami jumlah pembelian yang dilakukan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang Ika Fitriana, Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.