BELITUNG, KOMPAS.com-Kapal survei canggih milik TNI Angkatan Laut, KRI Spica, dikerahkan dalam operasi pencarian helikopter Polri BO-105 P-1103 yang jatuh di perairan Bukulimau, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
Kapal yang diproduksi di Perancis pada 2015 itu akan mencari korban dengan metode scan MBES (Multi Beam Echo Sounder), SSS (Side Scan Sonar), Magnetometer dan ROV (Remotely Operated Vehicles).
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang I Made Oka mengatakan, KRI Spica ambil bagian dalam pendeteksian objek di bawah laut. Secara umum ada tiga metode pencarian yang diterapkan, yakni pencarian di atas permukaan, bawah permukaan dan via udara.
"Untuk bawah permukaan ini dibantu KRI Spica," kata Oka kepada awak media, Selasa (29/11/2022).
Area pencarian seluas 68 mil laut meliputi perairan Bukulimau, Manggar, Burong Mandi dan Damar.
"Temuan korban akan dievakuasi ke RSUD Belitung Timur," ujar Oka.
Pada pencarian hari kedua kemarin, tim berhasil menemukan satu jenazah atas nama Bripda Khoirul Anam.
Dengan demikian tersisa tiga kru lainnya yang masih dinyatakan hilang yakni AKP Arif Rahman Saleh (Capt Pilot), Briptu M Lasminto (Co Pilot) dan AIPDA Joko Mudo (teknisi).
Baca juga: Pencarian Helikopter Polri yang Jatuh di Babel Terkendala Cuaca
Helikopter P-1103 jatuh di perairan Bukulimau saat dalam perjalanan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah menuju Tanjung Pandan, Belitung, Minggu (27/11/2022).
Ketika itu ada dua helikopter yang terbang beriringan. Satu helikopter lainnya selamat mendarat di Bandara Hanandjoeddin, Belitung.
Sedangkan helikopter P-1103 diduga jatuh karena terjebak cuaca buruk berupa hujan lebat disertai petir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.