Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kedua Diduga Bunuh Ayah, Ibu, dan Kakaknya di Magelang, Campur Racun ke Minuman Teh dan Kopi

Kompas.com - 28/11/2022, 21:09 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial DDS (17) diamankan kepolisian karena diduga membunuh satu keluarganya sendiri di Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, DDS adalah anak kedua dari para korban, yaitu ayahnya bernama Abbas Ashar (58), ibu pelaku Heri Riyani (54), dan kakak pelaku Dhea Choirunnisa (24).

"DDS merupakan anak kedua," ujar dia.

Berdasarkan keterangan DDS, dia mengakui sudah mencampur racun ke dalam minuman para korban.

"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Iqbal, dalam keterangannya, pada Senin (28/11/2022).

Baca juga: Anak Kedua Terduga Pembunuh Satu Keluarga di Magelang Beli Racun dari Online, Dicampur dalam Teh dan Kopi Korban

Iqbal mengungkapkan, pada pukul 07.00 WIB, saksi 1 mengetahui bahwa ketiga korban mengalami mual dan muntah, dan ditemukan tergeletak di kamar mandi.

"Setelah meminum teh hangat dan es kopi, kemudian saksi 1 memanggil saksi 2, 3, dan 4 untuk membantu membawa ke RS Merah Putih," kata dia.

Setelah sampai ke RS Merah Putih dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis bahwa ketiga korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Terduga pelaku pembunuhan saat ini berada di Sat Reskrim Polresta Magelang untuk dilakukan penyidikan," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak perempuan ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Sudiro, Gang Durian, RT 010 RW 001, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).

Plt Kapolresta Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun menerangkan, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan.

Baca juga: Satu Keluarga di Magelang Tewas Diracun, Pelaku Diduga Anak Kedua

Pihaknya menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 07.30 WIB. Polisi menduga para korban meninggal dunia karena keracunan.

"Kami terjunkan tim untuk olah TKP. Hasil sementara, dugaan awal (korban meninggal) karena keracunan," kata Sajarod di lokasi kejadian, Senin (28/11/2022).

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Magelang, Ika Fitriana, Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com