Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter di Bima Demo Tolak RUU Omnibus Law Kesehatan

Kompas.com - 28/11/2022, 16:13 WIB
Junaidin,
Krisiandi

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar demonstrasi, Senin (28/11/2022).

Mereka menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Kesehatan menjadi Undang-Undang.

"Kami IDI Cabang Bima pada kesempatan ini menyatakan menolak UU Omnibus Law Kesehatan," kata Ketua IDI Kota Bima, M Ali dalam orasinya.

Selain berorasi di DPRD Kota Bima, para dokter yang mengabdi di sejumlah fasilitas kesehatan ini juga menyampaikan aspirasi di Kantor Wali Kota Bima.

Baca juga: Kebohongan Ibu Penganiaya Putrinya hingga Tewas Terbongkar karena Kecurigaan Dokter

Menurut M Ali, RUU Omnibus Law Kesehatan memuat langkah sistematis dalam membuka persaingan bebas dengan tenaga kesehatan dari luar negeri, seperti yang terjadi di sektor ekonomi.

Di samping itu terdapat kelonggaran pengaturan bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) seperti tertuang dalam Pasal 222, 223, 224 dan 225.

Padahal, aturannya sudah cukup ketat dan proporsional dalam Pasal 30 UU Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedoteran dan Pasal 53 UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

Persoalan lain, lanjut dia, yakni penyelenggaran pendidikan berkelanjutan yang akan membebankan biaya pada rumah sakit, sesuai Pasal 229 dan 230.

"Sedangkan di UU Pradok 29/2004 Pasal 27 dan 28, hal tersebut diselenggarakan oleh organisasi profesi. RUU Omnibus Law Kesehatan kami nilai memuat upaya pelemahan terhadap organisasi profesi yang selama ini berfungsi menjaga mutu dan profesionalisme dari profesi kesehatan," jelasnya.

M Ali berharap, DPRD Kota Bima sebagai wakil rakyat dan Pemerintah Kota Bima untuk bersikap.

Salah satunya yakni melayangkan surat berupa penolakan terkait pengesahan RUU Omnibus Law Kesehatan menjadi UU Kesehatan.

Baca juga: Puluhan Dokter dan Nakes Kota Blitar Berunjuk Rasa Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law

"Apa yang menjadi tuntutan kami hari ini, kami harap disampaikan ke pusat, karena RUU ini rencana akan segera disahkan bersama Presiden," ungkapnya.

Sementara itu, Sekda Kota Bima, Muhtar Landa yang menerima puluhan dokter di Kantor Walikota Bima mengaku akan menampung semua aspirasi massa aksi dan segera melayangkan surat ke pemerintah pusat.

"Tuntutan ini kami tampung untuk nantinya kita bersurat ke pusat," kata Muhtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com