Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Kandung Perkosa 2 Cucunya, Korban Trauma, Diamankan di Shelter Dinas Sosial

Kompas.com - 28/11/2022, 16:06 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Dua bocah perempuan yang menjadi korban nafsu kakek kandungnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diamankan di shelter Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Nunukan.

Kepala DSP3A Nunukan Faridah Aryani mengatakan, butuh respon cepat, tanggap, tepat dan solutif, untuk penanganan anak yang menjadi korban kekerasan seksual, terlebih pelakunya adalah orang dekat mereka yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom.

‘’Sementara kita tempatkan di LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak). Kita lakukan pendampingan dan menugaskan psikolog untuk perlahan memulihkan traumatik mereka atas peristiwa yang dialaminya,’’ujarnya, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Kakek 60 Tahun di Nunukan Tega Perkosa Cucunya Sejak 2019

Dua bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP dan kelas 1 SMA tersebut, dikatakan Faridah, terlihat tertekan dan memendam rasa trauma mendalam.

Sebuah kondisi psikologis yang biasa terjadi akibat peristiwa yang menjadi bayang bayang kelam dan membekas dalam kehidupan mereka.

Keduanya juga masih terlalu awas terhadap orang yang tidak dikenalnya, sehingga pendampingan dan peran psikolog menjadi hal yang urgent.

‘’Kita belum mendalami betul separah apa trauma yang keduanya alami. Tentu nasibnya sangat tragis karena pelakunya justru kakek kandungnya. Orang terdekatnya, sehingga tekanan psikologisnya lebih terasa,’’jelasnya.

Baca juga: Istri Jadi Pekerja Migran di Malaysia, Pria Asal Dompu Tega Perkosa Anak Kandung

Dinas Sosial juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan juga kepala sekolah tempat keduanya belajar agar bisa mengeluarkan rekomendasi pemindahan sekolah dan melanjutkan pendidikannya di Nunukan.

‘’Untuk sekolahnya, kalau bisa sementara via online dulu. diberikan tugas dan PR untuk dikerjakan sembari didampingi psikolog. Kita tentu harus memberikan perhatian ekstra atas kondisi mereka,’’tambah Faridah.

Faridah mengatakan, kasus yang menimpa kedua gadis malang tersebut terungkap dari adanya sosialisasi DSP3A Nunukan berkaitan dengan program Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat (PABS), yang menyasar wilayah pedalaman.

DSP3A mengundang camat, kades, juga kepsek di wilayah pelosok, melibatkan aparat keamanan, agar bersinergi untuk mengantisipasi kejahatan luar biasa terhadap anak di perbatasan RI – Malaysia ini.

‘’Artinya DSP3A sudah melakukan antisipasi. Yang menyulitkan kita adalah ketika pelakunya justru orang terdekat dan lokasinya juga di rumah yang seharusnya menjamin keamanan korban. Kita masih membahas solusi ini, tapi untuk sementara tentu kita fokus penanganan korban," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang kakek petani berusia 60 tahun, JM, di Nunukan, Kalimantan Utara, tega menjadikan kedua cucunya yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA, sebagai pemuas nafsunya.

Bahkan, salah satunya sudah menjadi korban birahi si kakek sejak kelas 1 SMP, atau sejak 2019.

Korban pertama duduk di bangku kelas 1 SMA, dan tinggal bersama kakeknya sejak 2019.

Sementara korban kedua masih duduk di bangku kelas 3 SMP dan baru ikut tinggal bersama pelaku sejak Mei 2022.

Keduanya memang dititipkan kedua orangtua mereka ke kakeknya. Di hadapan petugas, kakek JM hanya menjawab bahwa ia memperlakukan cucunya sedemikian rupa karena si nenek tidak sanggup melayani kebutuhan biologisnya.

JM selalu saja mengeluarkan ancaman akan mengusir korban jika menolak keinginannya. Kedua korban dibuat seakan akan sebatang kara dan dibuat seolah olah tidak punya pilihan selain pasrah dan terpaksa menyanggupi kemauan kakeknya.

Pelaku bahkan seringkali memukul korban dan memaksanya untuk selalu siap sedia kapan pun dibutuhkan, layaknya budak nafsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com